Jakarta (ANTARA) - Era celana potongan ketat skinny jeans dianggap sudah tamat belakangan ini, tergantikan oleh pakaian yang lebih nyaman
Skinny jeans, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (26/1), dianggap sudah tidak populer lagi. Pandemi virus corona, ketika orang diharuskan berada di rumah saja, membuat pakaian dengan potongan yang nyaman seperti baggy jeans dicari konsumen.
Levi Strauss & Co menyanggah bahwa era skinny jeans sudah tamat. Berdasarkan angka penjualan mereka, skinny jeans untuk perempuan masih laris.
"Skinny jeans tidak akan ke mana-mana, dalam waktu dekat," kata bos Levi Strauss & CO Chip Bergh.
Menurut Bergh, jeans untuk pertempuan terlaris di perusahaan itu adalah tipe 311 dan 721, keduanya skinny jeans. Meskipun begitu, hampir separuh pendapatan dari kategori celana berasal dari model baggy dan longgar.
Bergh melihat tren saat ini belum sampai ke potongan ketat di pinggul, tetapi ada peningkatan minat untuk potongan jeans mid-rise, antara pinggul dan perut.
Levi Strauss juga menilai tren masih akan bergeser dari potongan high rise, sekitar perut, ke mid-rise dan bahkan lower-rise.
Menyikapi perubahan tren dan ancaman inflasi, Levi Strauss berencana membuat lini produk yang lebih beragam, di luar denim.
Baca juga: Ridwan Kamil desain celana jeans dari daur ulang merek lokal
Baca juga: Ternyata pakaian ini membahayakan kesehatan
Baca juga: Jeans berefek dingin yang tahan air dari Wrangler
Skinny jeans, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (26/1), dianggap sudah tidak populer lagi. Pandemi virus corona, ketika orang diharuskan berada di rumah saja, membuat pakaian dengan potongan yang nyaman seperti baggy jeans dicari konsumen.
Levi Strauss & Co menyanggah bahwa era skinny jeans sudah tamat. Berdasarkan angka penjualan mereka, skinny jeans untuk perempuan masih laris.
"Skinny jeans tidak akan ke mana-mana, dalam waktu dekat," kata bos Levi Strauss & CO Chip Bergh.
Menurut Bergh, jeans untuk pertempuan terlaris di perusahaan itu adalah tipe 311 dan 721, keduanya skinny jeans. Meskipun begitu, hampir separuh pendapatan dari kategori celana berasal dari model baggy dan longgar.
Bergh melihat tren saat ini belum sampai ke potongan ketat di pinggul, tetapi ada peningkatan minat untuk potongan jeans mid-rise, antara pinggul dan perut.
Levi Strauss juga menilai tren masih akan bergeser dari potongan high rise, sekitar perut, ke mid-rise dan bahkan lower-rise.
Menyikapi perubahan tren dan ancaman inflasi, Levi Strauss berencana membuat lini produk yang lebih beragam, di luar denim.
Baca juga: Ridwan Kamil desain celana jeans dari daur ulang merek lokal
Baca juga: Ternyata pakaian ini membahayakan kesehatan
Baca juga: Jeans berefek dingin yang tahan air dari Wrangler