Buntok, Kalteng (ANTARA) - Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah meraih penghargaan berupa sertifikat bebas dari penyakit Frambusia atau infeksi kulit kronis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin kepada Penjabat Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana, di Jakarta Selasa.
"Sertifikat penghargaan itu diterima ibu Lisda Arriyana pada kegiatan peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) sedunia yang berlangsung di Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia Indah Jakarta," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah (Setda) Barito Selatan, Olliev Frata saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Ia mengatakan, penghargaan berupa sertifikat tersebut diterima penjabat bupati Barito Selatan bersama dengan 102 bupati dan walikota lainnya di seluruh Indonesia.
"Selain Barito Selatan, kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah yang juga mendapatkan penghargaan tersebut ada tiga yakni Kabupaten Barito Utara, Gunung Mas dan Lamandau," katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Barito Selatan, drg Daryomo Sukiastono saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan sangat bersyukur kabupaten ini telah mendapat penghargaan tersebut.
"Kita sangat bersyukur, Kabupaten Barito Selatan pada 2023 ini mendapatkan penghargaan yang diterima ibu penjabat bupati dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Ia menjelaskan, penghargaan ini di terima karena selama tiga tahun berturut-turut Kabupaten Barito Selatan tidak ada kasus Frambusia atau penyakit kulit kronis.
"Frambusia merupakan penyakit infeksi Kulit kronis yang disebabkan oleh bakteri triponema pallidum pretenue," kata Daryomo Sukiastono yang akrab dengan sapaan dokter Yomi itu.
Menurut dia, pihaknya dari Dinas Kesehatan Barito Selatan terus melakukan berbagai upaya agar kasus penyakit tersebut tidak terjadi di kabupaten yang berjuluk 'Dahani Dahanai Tuntung Tulus' ini.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin kepada Penjabat Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana, di Jakarta Selasa.
"Sertifikat penghargaan itu diterima ibu Lisda Arriyana pada kegiatan peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) sedunia yang berlangsung di Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia Indah Jakarta," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah (Setda) Barito Selatan, Olliev Frata saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Ia mengatakan, penghargaan berupa sertifikat tersebut diterima penjabat bupati Barito Selatan bersama dengan 102 bupati dan walikota lainnya di seluruh Indonesia.
"Selain Barito Selatan, kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah yang juga mendapatkan penghargaan tersebut ada tiga yakni Kabupaten Barito Utara, Gunung Mas dan Lamandau," katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Barito Selatan, drg Daryomo Sukiastono saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan sangat bersyukur kabupaten ini telah mendapat penghargaan tersebut.
"Kita sangat bersyukur, Kabupaten Barito Selatan pada 2023 ini mendapatkan penghargaan yang diterima ibu penjabat bupati dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Ia menjelaskan, penghargaan ini di terima karena selama tiga tahun berturut-turut Kabupaten Barito Selatan tidak ada kasus Frambusia atau penyakit kulit kronis.
"Frambusia merupakan penyakit infeksi Kulit kronis yang disebabkan oleh bakteri triponema pallidum pretenue," kata Daryomo Sukiastono yang akrab dengan sapaan dokter Yomi itu.
Menurut dia, pihaknya dari Dinas Kesehatan Barito Selatan terus melakukan berbagai upaya agar kasus penyakit tersebut tidak terjadi di kabupaten yang berjuluk 'Dahani Dahanai Tuntung Tulus' ini.