Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat memandang perlu terus meningkatkan kemudahan pembiayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) demi percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Belakangan ini muncul wacana untuk memberikan kredit dengan bunga 0 persen kepada sektor UMKM. Bila bisa direalisasikan usulan itu, sangat bagus. Namun, bila tidak, sudah sewajarnya perbankan memberi pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau bagi sektor UMKM," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Wacana pemberian kredit tanpa bunga bagi UMKM itu pekan ini dikemukakan Menteri BUMN Erick Thohir. Skema tersebut saat ini sedang dikaji dua bank BUMN bersama Bank Indonesia.
Dorongan kemudahan pembiayaan itu dilatarbelakangi peran sektor UMKM yang telah menyumbang produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga 62,55 persen dan juga berkontribusi pada serapan tenaga kerja hingga 97,22 persen
Namun, lembaga pembiayaan dan perbankan saat ini baru mengalokasikan pembiayaan untuk sektor UMKM sekitar 21 persen dari kapasitas pembiayaan yang ada.
Menurut Lestari, kemudahan pembiayaan merupakan satu dari banyak upaya untuk meningkatkan daya saing sektor UMKM.
Upaya lain adalah peningkatan kapasitas keterampilan, kreativitas, dan daya adaptasi sektor UMKM terhadap dunia digital.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah II itu berharap kombinasi antara kemudahan pembiayaan dan peningkatan kreativitas serta daya adaptasi dengan sistem digital yang baik mampu mengakselerasi pertumbuhan sektor UMKM.
"Tentunya kolaborasi dari banyak sangat diperlukan pihak agar bisa wujudkan skema peningkatan percepatan pertumbuhan sektor UMKM di Tanah Air," katanya.
"Belakangan ini muncul wacana untuk memberikan kredit dengan bunga 0 persen kepada sektor UMKM. Bila bisa direalisasikan usulan itu, sangat bagus. Namun, bila tidak, sudah sewajarnya perbankan memberi pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau bagi sektor UMKM," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Wacana pemberian kredit tanpa bunga bagi UMKM itu pekan ini dikemukakan Menteri BUMN Erick Thohir. Skema tersebut saat ini sedang dikaji dua bank BUMN bersama Bank Indonesia.
Dorongan kemudahan pembiayaan itu dilatarbelakangi peran sektor UMKM yang telah menyumbang produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga 62,55 persen dan juga berkontribusi pada serapan tenaga kerja hingga 97,22 persen
Namun, lembaga pembiayaan dan perbankan saat ini baru mengalokasikan pembiayaan untuk sektor UMKM sekitar 21 persen dari kapasitas pembiayaan yang ada.
Menurut Lestari, kemudahan pembiayaan merupakan satu dari banyak upaya untuk meningkatkan daya saing sektor UMKM.
Upaya lain adalah peningkatan kapasitas keterampilan, kreativitas, dan daya adaptasi sektor UMKM terhadap dunia digital.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah II itu berharap kombinasi antara kemudahan pembiayaan dan peningkatan kreativitas serta daya adaptasi dengan sistem digital yang baik mampu mengakselerasi pertumbuhan sektor UMKM.
"Tentunya kolaborasi dari banyak sangat diperlukan pihak agar bisa wujudkan skema peningkatan percepatan pertumbuhan sektor UMKM di Tanah Air," katanya.