Jakarta (ANTARA) - Lionel Messi dimahkotai gelar pemain terbaik FIFA untuk 2023, sedangkan Aitana Bonmati menambahi gelar pemain terbaik putri pada deretan gelar yang dimilikinya, pada upacara pemberian penghargaan di London, Senin setempat atau Selasa dini hari WIB.
Messi memenangi penghargaan itu untuk ketiga kalinya, namun bintang 36 tahun itu merupakan sosok kejutan sebab Erling Haaland juga banyak memberi kontribusi untuk kesuksesan Manchester City.
Penghargaan itu hanya mencakup periode setelah Messi memimpin Argentina menjuarai Piala Dunia pada Desember 2022 sampai Agustus 2023.
Sepanjang masa itu, pemenang Ballon d’Or delapan kali Messi telah memutuskan untuk mengakhiri kariernya di PSG, meski di sana sempat menjuarai Liga Prancis, dan memilih bergabung dengan klub Liga AS Inter Miami pada Juni.
Messi dengan cepat menorehkan prestasi di AS, ketika ia membantu timnya memenangi trofi pertama mereka, yakni Piala Liga AS pada Agustus.
Haaland difavoritkan untuk menjadi pemenang setelah mengemas 52 gol pada musim debutnya di City, sambil membantu klub itu menjuarai Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA.
Setelah menerima jumlah poin yang sama dari sistem pemberian nilai dari pemungutan suara yang didapat dari kapten-kapten timnas, para pelatih, pewarta, dan penggemar, Messi dinyatakan berhak memenangi penghargaan tersebut.
Mantan rekan setim Messi, Kylian Mbappe, menduduki posisi ketiga.
Bagaimanapun, ketiga finalis kategori putra itu tidak menghadiri upacara pemberian penghargaan, sehingga legenda Arsenal dan timnas Prancis Thierry Henry mewakili Messi untuk menerima penghargaan.
Pada kategori putri, pemilihan Bonmati tidak mendapat keraguan setelah ia menyapu bersih penghargaan-penghargaan individual berkat kontribusinya membantu Spanyol menjuarai Piala Dunia Putri dan Barcelona memenangi Liga Champions pada 2023 dalam beberapa bulan terakhir.
“Beberapa pekan lalu ketika 2023 berakhir, saya merasa seperti bernostalgia karena 2023 merupakan tahun yang begitu unik dan luar biasa, yang akan saya kenang seumur hidup,” kata Bonmati seperti dikutip AFP.
Pep Guardiola terpilih sebagai pelatih terbaik setelah membawa City memenangi gelar Liga Championsnya untuk pertama kalinya.
“Kami berada di sini karena kami memenangi banyak hal dan terdapat ribuan orang yang terlibat dalam kesuksesan kami. Saya benar-benar gembira dengan musim itu, karena itu adalah perjalanan luar biasa. Pada akhirnya, kami melakukannya, namun kegembiraan berada di sini begitu luar biasa,” kata Guardiola.
Penjaga gawang Manchester City Ederson terpilih sebagai kiper terbaik, sedangkan kiper Inggris dan Manchester United putri Mary Earps mendapat penghargaan serupa untuk kategori putri.
Pelatih timnas Inggris Sarina Wiegman memenangi gelar pelatih terbaik putri, setelah ia membawa Singa-singa betina ke final Piala Dunia putri.
Timnas Brasil putra memenangi penghargaan fair play setelah mereka mengenakan seragam serba hitam untuk pertama kalinya sebagai dukungan kepada Vinicius, yang beberapa kali mendapat pelecehan rasial saat membela Real Madrid tahun lalu.