Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) mengemukakan turnamen sepak bola putri MilkLife Soccer Challenge menjadi momentum yang tepat untuk menemukan bibit-bibit muda yang unggul dalam membangun prestasi sepak bola putri Indonesia.
"Dari sini (ajang MilkLife Soccer Challenge) lah kita dapat menemukan bibit-bibit muda sepak bola putri. Kita mulai dari bawah seperti yang dijalankan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang memulai segalanya sekarang dari grassroots," ujar Wakil Ketua Umum ASBWI Monica Desideria dalam konferensi pers turnamen MilkLife Soccer Challenge di Kingkong Soccer Arena, Cijantung, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya merasa beruntung mendapatkan mitra dari perusahaan Djarum Foundation dan Milk Life selaku penyelenggara turnamen tersebut yang menunjukkan perkembangan luar biasa bagi sepak bola putri Indonesia.
Ratusan pelajar sekolah dasar, kata dia, tampil dalam turnamen berseri tersebut sehingga menjadi kesempatan yang bagus bagi asosiasi maupun pelatih untuk menyeleksi bakat-bakat muda yang ke depan bisa dipersiapkan secara bertahap hingga masuk ke tim nasional.
Lebih lanjut, Monica mengatakan, dalam upaya menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sepak bola putri di tanah air, ASBWI juga terus menjalankan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
"Kami rajin ke sekolah-sekolah untuk meningkatkan perhatian terkait bagaimana pentingnya membangun sepak bola wanita kita," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya terus menggelorakan narasi terkait pembangunan sepak bola putri yang dimulai dari keluarga, sekolah, dan berjenjang hingga mewujudkan sepak bola putri Indonesia di tingkat Asia hingga dunia."Kami juga punya target pada tahun 2035 kita harus sudah bisa ikut tampil pada piala dunia," ujarnya.
Adapun, Turnamen MilkLife Soccer Challenge yang berlangsung selama 25-28 Mei 2024 di Kingkong Soccer Arena diikuti sebanyak 368 orang siswi dari 21 sekolah dasar di Jakarta dan Depok.Ratusan peserta turnamen terbagi dalam 34 tim yang terdiri dari 9 tim kategori usia 10 tahun dan 25 tim usia 12 tahun dari sekolah-sekolah di Jakarta dan Depok.
Turnamen tersebut mempertandingkan kompetisi 7 vs 7. Selain sistem kompetisi, terdapat pula berbagai uji ketangkasan bagi para siswi melalui uji keterampilan berupa dribbling, passing and control, one on one, shoot on target hingga tendangan penalti.Turnamen seri pertama di Jakarta itu merupakan kelanjutan dari turnamen sebelumnya yang diselenggarakan di Kudus, Jawa Tengah, sebanyak empat seri sejak 2023 hingga Maret 2024, serta di Surabaya, Jawa Timur, pada awal Mei 2024.