Murung Raya (ANTARA) - Stunting menjadi salah satu ancaman utama terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia, termasuk di Kabupaten Murung Raya. Tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, kondisi ini juga berdampak pada perkembangan otak anak yang dapat memengaruhi kemampuan serta prestasi mereka di masa depan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Murung Raya, Olivia Wiswanti, menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya untuk menuntaskan kasus stunting di wilayah tersebut pada tahun 2024.
“Dengan tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi, masalah ini harus segera diatasi bersama secara berkesinambungan. Upaya ini memerlukan sinergi dari Pemerintah Kabupaten, kecamatan, desa, individu, komunitas, CSR, lintas sektor, hingga swasta,” ujar Olivia, Jumat (20/9).
Baca juga: Anggota DPRD Murung Raya imbau orangtua untuk perketat pengawasan pergaulan anak
Politisi Partai Golkar ini menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menurunkan angka stunting di Murung Raya. Ia juga memberikan perhatian khusus pada perlunya tindakan nyata dari seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan angka stunting dapat ditekan secara signifikan.
“Perlu upaya kolektif dan sinergis agar kasus stunting tidak meningkat. Semua pemangku kepentingan harus terlibat aktif dalam penanganannya,” tambah Olivia.
Sejalan dengan program prioritas nasional, pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting secara nasional turun menjadi 14 persen pada 2024. Kabupaten Murung Raya sendiri ditargetkan menurunkan prevalensi stunting hingga 17,26 persen.
Baca juga: DPRD Murung Raya dukung pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio
Olivia berharap langkah-langkah strategis seperti pemberian edukasi kepada masyarakat, pemantauan gizi ibu dan anak, serta penguatan peran Posyandu dapat menjadi solusi efektif untuk mencapai target tersebut.
“Kami optimis, dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Murung Raya dapat mencapai target penurunan stunting dan mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas,” tutupnya.
Baca juga: DPRD Murung Raya tekankan peran strategis Posyandu dalam peningkatan kesehatan masyarakat
Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Murung Raya, Olivia Wiswanti, menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya untuk menuntaskan kasus stunting di wilayah tersebut pada tahun 2024.
“Dengan tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi, masalah ini harus segera diatasi bersama secara berkesinambungan. Upaya ini memerlukan sinergi dari Pemerintah Kabupaten, kecamatan, desa, individu, komunitas, CSR, lintas sektor, hingga swasta,” ujar Olivia, Jumat (20/9).
Baca juga: Anggota DPRD Murung Raya imbau orangtua untuk perketat pengawasan pergaulan anak
Politisi Partai Golkar ini menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menurunkan angka stunting di Murung Raya. Ia juga memberikan perhatian khusus pada perlunya tindakan nyata dari seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan angka stunting dapat ditekan secara signifikan.
“Perlu upaya kolektif dan sinergis agar kasus stunting tidak meningkat. Semua pemangku kepentingan harus terlibat aktif dalam penanganannya,” tambah Olivia.
Sejalan dengan program prioritas nasional, pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting secara nasional turun menjadi 14 persen pada 2024. Kabupaten Murung Raya sendiri ditargetkan menurunkan prevalensi stunting hingga 17,26 persen.
Baca juga: DPRD Murung Raya dukung pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio
Olivia berharap langkah-langkah strategis seperti pemberian edukasi kepada masyarakat, pemantauan gizi ibu dan anak, serta penguatan peran Posyandu dapat menjadi solusi efektif untuk mencapai target tersebut.
“Kami optimis, dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Murung Raya dapat mencapai target penurunan stunting dan mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas,” tutupnya.
Baca juga: DPRD Murung Raya tekankan peran strategis Posyandu dalam peningkatan kesehatan masyarakat