Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Barito Utara (Barut).
Pelaksana Tugas Kepala Disdagperin Kalteng Rangga Lesmana dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk melahirkan para wirausahawan yang mampu mengangkat potensi daerah.
"Kami mendorong IKM daerah ini mampu mengangkat potensi yang memiliki kearifan lokal, guna menghasilkan produk berkualitas, memiliki daya tarik dan daya saing di pasar nasional maupun global," jelasnya.
Rangga menjelaskan, pemberdayaan terhadap industri kecil dan menengah merupakan sesuatu yang penting dan bernilai strategis. Oleh karenanya pembinaan IKM menjadi salah satu prioritas pembangunan yang dilakukan Pemprov Kalteng.
"Dimana industri kecil menengah memiliki peran yang sangat signifikan dalam penguatan struktur ekonomi nasional, pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja,” ujarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Disdageprin Barito Utara, mengadakan pelatihan pengolahan pangan, packaging dan pelatihan anyaman rotan serta kulit di Muara Teweh.
Pelatihan ini bertujuan menambah pengetahuan dan keterampilan bagi IKM khususnya dalam penyelesaian akhir produk rotan dengan baik, serta membuat inovasi terhadap pangan lokal hingga dapat mengkreasikan packaging yang menarik.
Kepala Disdagperin Barito Utara Dewi Handayani terima kasih dan mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menginisiasi dan memfasilitasi terselenggaranya kegiatan ini, dengan harapan terus tetap menjalin kerja sama yang baik untuk pembinaan dan pengembangan IKM di Barito Utara.
Pelatihan ini dimulai pada 4 Oktober - 6 Oktober 2024 dengan jumlah peserta sebanyak 90 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Barito Utara.
“Kabupaten Barito Utara memiliki sejumlah potensi yang dapat dikembangkan karena masing-masing daerah memiliki produk serta keunikan produknya tersendiri," tuturnya.
Dalam kegiatan ini yang menjadi Instruktur adalah Yuliatma (Tampung Parei) dan Sri Makmuroh (Mayodha) untuk Pelatihan Pengolahan Pangan & Packaging, serta Ervin Yuanisius (Pahari Tunggal) untuk Pelatihan Anyaman Rotan & Kulit.
Pelaksana Tugas Kepala Disdagperin Kalteng Rangga Lesmana dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk melahirkan para wirausahawan yang mampu mengangkat potensi daerah.
"Kami mendorong IKM daerah ini mampu mengangkat potensi yang memiliki kearifan lokal, guna menghasilkan produk berkualitas, memiliki daya tarik dan daya saing di pasar nasional maupun global," jelasnya.
Rangga menjelaskan, pemberdayaan terhadap industri kecil dan menengah merupakan sesuatu yang penting dan bernilai strategis. Oleh karenanya pembinaan IKM menjadi salah satu prioritas pembangunan yang dilakukan Pemprov Kalteng.
"Dimana industri kecil menengah memiliki peran yang sangat signifikan dalam penguatan struktur ekonomi nasional, pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja,” ujarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Disdageprin Barito Utara, mengadakan pelatihan pengolahan pangan, packaging dan pelatihan anyaman rotan serta kulit di Muara Teweh.
Pelatihan ini bertujuan menambah pengetahuan dan keterampilan bagi IKM khususnya dalam penyelesaian akhir produk rotan dengan baik, serta membuat inovasi terhadap pangan lokal hingga dapat mengkreasikan packaging yang menarik.
Kepala Disdagperin Barito Utara Dewi Handayani terima kasih dan mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menginisiasi dan memfasilitasi terselenggaranya kegiatan ini, dengan harapan terus tetap menjalin kerja sama yang baik untuk pembinaan dan pengembangan IKM di Barito Utara.
Pelatihan ini dimulai pada 4 Oktober - 6 Oktober 2024 dengan jumlah peserta sebanyak 90 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Barito Utara.
“Kabupaten Barito Utara memiliki sejumlah potensi yang dapat dikembangkan karena masing-masing daerah memiliki produk serta keunikan produknya tersendiri," tuturnya.
Dalam kegiatan ini yang menjadi Instruktur adalah Yuliatma (Tampung Parei) dan Sri Makmuroh (Mayodha) untuk Pelatihan Pengolahan Pangan & Packaging, serta Ervin Yuanisius (Pahari Tunggal) untuk Pelatihan Anyaman Rotan & Kulit.