Sampit (ANTARA) - Kebakaran melanda Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Baamang di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah diduga akibat korsleting listrik sehingga menimbulkan kepulan asap hitam dengan aroma menyengat.
“Laporan masuk ke kami pada pukul 10:20 WIB dan pukul 10:26 WIB kami tiba di TKP, ternyata api berasal dari bawah dan keterangan dari petugas PLTD diduga terjadi korsleting listrik di bawah itu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim Ati Maraahini di Sampit, Selasa.
Ia menjelaskan, kebakaran terjadi di PLTD milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang berada di wilayah Kota Sampit, tepatnya di Jalan Muchran Ali Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang.
Api diduga berasal dari salah satu ruang kontrol PLTD yang berada di lantai bawah bangunan bertingkat. Peristiwa itu menimbulkan kepulan asap hitam tebal yang menyelimuti sekitar kawasan sehingga petugas kesulitan untuk memastikan asal titik api.
Sebelum petugas Disdamkarmat Kotim tiba di lokasi kejadian, sebenarnya petugas PLTD setempat sudah berupaya melakukan pemadaman dengan peralatan pemadam kebakaran yang menjadi bagian standar keamanan wajib di PLTD tersebut.
Namun, karena asap yang semakin tebal dengan aroma menyengat hingga membuat perih mata, sehingga PLTD pun menghubungi Disdamkarmat untuk meminta bantuan.
“Kami menggunakan alat CBSA yang menggunakan oksigen, karena asapnya begitu tebal sampai tidak terlihat apa-apa dan cukup berbahaya karena mengandung gas beracun, alhamdulillah petugas kami bisa menangani dengan cepat dan situasi sudah bisa dikendalikan,” ujarnya.
Ati melanjutkan, tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Kerugian materil sementara diperkirakan mencapai Rp500 juta, dengan setidaknya 10 panel listrik yang terbakar.
Baca juga: Bupati Kotim siapkan penataan usaha ritel modern
Dalam upaya pemadaman ini Disdamkarmat Kotim menurunkan tiga unit mobil damkar termasuk sektor Eka Bahurui, serta dibantu oleh BPBD, PMI Kotim, serta berbagai relawan di antaranya Redkar Ketapi 3, Redkar Masjid Jami, Dompet Peduli dan lainnya.
Api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang lebih satu jam setelah petugas damkar tiba di lokasi. Untuk mengantisipasi peristiwa susulan, pihaknya menempatkan satu unit mobil damkar beserta petugas untuk berjaga di lokasi sementara waktu.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang dalam keadaan apapun bergerak cepat untuk membantu kami dalam melakukan pemadaman. Bantuan ini tentunya sangat berarti bukan hanya bagi korban kebakaran tetapi khususnya kami dari Disdamkarmat,” demikian Ati.
Kejadian kebakaran di PLTD Baamang ini sontak menjadi perhatian masyarakat sekitar yang kemudian berbondong-bondong menyaksikan kejadian tersebut.
Salah seorang warga, Andi mengaku mendengar suara letupan dan melihat asap hitam ketika ia melintas di depan PLTD. Ia pun segera berhenti untuk mengecek dan melihat petugas satpam sedang berupaya mengamankan situasi di lapangan.
“Saya juga ikut membantu satpam untuk menjaga supaya tidak ada yang masuk ke area PLTD, karena aroma asap itu cukup pekat dan takutnya berbahaya kalau terhirup,” ucapnya.
Andi pun bersyukur tak butuh waktu lama situasi dapat segera terkendali dengan bantuan petugas Disdamkarmat. Sebab,ia khawatir jika kebakaran semakin besar akan berdampak pada warga yang tinggal di sekitarnya mengingat lokasi PLTD yang berada di tengah kota.
“Alhamdulillah sudah bisa dikondisikan, dari awal juga petugas PLTD sudah berupaya memadamkan karena alat mereka lumayan lengkap dan ketika petugas damkar tiba jadi penangan bisa lebih cepat,” demikian Andi.
Baca juga: Abdul Rasid dipercaya pimpin Pemuda Tani Kotim
Baca juga: Disdik Kotim pastikan MPLS tak ada atribut aneh dan perpeloncoan
Baca juga: Bupati Kotim serahkan rancangan KUA-PPAS 2026