Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 56 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) 2025 tingkat kabupaten setempat, yang disebut sebagai sarana membumikan Al Quran di tengah masyarakat.

“Penyelenggaraan MTQ dan FSQ ini bukan sekadar ajang perlombaan, namun merupakan sarana strategis dalam syiar islam, membumikan Al Quran di tengah-tengah masyarakat, dan memperkokoh ukhuwah islamiyah di antara kita,” kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.

Pembukaan MTQ ke 56 dan FSQ 2025 tingkat Kabupaten Kotim ini dipusatkan di lapangan sepak bola mini, Kompleks Stadion 29 November Sampit, Jalan Tjilik Riwut kilometer 2,5.

Acara ini turut dihadiri oleh forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Halikinnor menjelaskan, kegiatan MTQ ke 56 dan FSQ 2025 digelar dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat membaca, memahami, dan mengamalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Sekaligus, menjadi wadah silaturahmi, mempererat kebersamaan dan kekompakan antar masyarakat dari 17 kecamatan yang ada di Bumi Habaring Hurung tersebut.

“Kegiatan ini juga untuk menjaring qari/qariah, hafidz/hafidzah, serta peserta terbaik lainnya yang akan mewakili Kotim pada ajang MTQ tingkat provinsi, yang berdasarkan SK Gubernur Kalteng Nomor 188.44/87/2025, acara tahun ini akan digelar di Kabupaten Barito Utara,” sebutnya.

Tak lupa ia menyampaikan apresiasi atas kerja keras dari semua pihak, khususnya panitia pelaksana, dewan hakim dan seluruh peserta, khususnya Kecamatan Baamang sebagai tuan rumah, serta para donatur yang mendukung terlaksananya acara ini.

“Ini menunjukkan antusiasme dan semangat bersama dalam memuliakan al Quran sangat tinggi dan patut kita apresiasi,” pungkasnya.

Baca juga: Bupati Kotim ingatkan dewan hakim MTQ berikan penilaian objektif

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kotim Nur Widiantoro berharap syiar Islam pada saat dan pasca MTQ tahun ini dapat memberikan berkah bagi jajaran pemerintah dan seluruh masyarakat Kotim.

“Sebab, kegiatan MTQ yang penuh dengan syiar Islam ini akan menjadi mubazir jika tidak memberi bekas dan pengaruh terhadap perilaku dan kehidupan masyarakat muslim,” imbuhnya.

Ia menyebutkan, kedepannya sangat diperlukan perhatian dan keterlibatan sungguh-sungguh serta tanggung jawab seluruh komponen umat Islam dan jajaran pemerintah agar pasca penyelenggaraan MTQ dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi pembinaan kehidupan keagamaan masyarakat.

Maka dari itu, tertumpu harapan besar kepada seluruh pengurus LPTQ di semua tingkatan di Kotim agar dapat melakukan langkah-langkah strategis dan program-program teknis, antara lain;

Pertama, melaksanakan secara terencana upaya pembibitan qari/qariah, hafiz/hafizah, mufassir/mufasirah maupun cabang musabaqah lainnya dengan mengembangkan potensi dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah masing-masing.

Kedua, mengamanatkan dan melaksanakan secara sungguh-sungguh komitmen LPTQ untuk penyelenggaraan MTQ yang bersih jujur berakhlak, berkualitas dan berprestasi.

“Perlu diingat bahwa tujuan acara ini tidak hanya untuk mengukur sejauh mana keunggulan peserta dalam seni membaca Al Quran, tetapi juga dapat dijadikan sebagai momentum untuk lebih memahami Al Quran sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah,” tandasnya.

Setelah 14 tahun lamanya, Kecamatan Baamang kembali mendapat giliran sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ dan FSQ. 

Acara pembukaan berlangsung sukses dan semarak dengan diawali penampilan gabungan pelajar se-Kecamatan Baamang hasil binaan Ketua TP PKK setempat yang membawakan tarian kreasi bertajuk Kemilau Cahaya di Kota Mentaya yang memadukan unsur budaya, kearifan lokal dan nuansa Islami.

Diikuti dengan pembacaan ayat suci Al Quran, paduan suara dan pengibaran bendera MTQ. Kemudian sebagai penutup sekaligus yang semakin meriah acara diisi dengan kehadiran penyanyi religi populer Indonesia, yakni Sulistyowati atau yang biasa dipanggil Sulis.

Baca juga: Dunia pendidikan Kotim berbangga sabet tiga penghargaan internasional

Penyanyi wanita yang melejit namanya melalui duetnya bersama Haddad Alwi dalam album-album Cinta Rasul berhasil membawa para penonton untuk bernostalgia dengan lagu-lagu yang cukup terkenal pada awal tahun 2000-an.

Ketua Panitia sekaligus Camat Baamang Sufiansyah menyampaikan bahwa MTQ ke 56 dan FSQ 2025 tingkat kabupaten akan digelar selama lima hari, mulai 27 September hingga 1 Oktober 2025 di berbagai lokasi di Kecamatan Baamang. 

Persiapan dilakukan kurang lebih tiga bulan, sejak ditetapkannya Kecamatan Baamang sebagai tuan rumah MTQ dan FSQ tahun ini. 

“Pembukaan MTQ ke 56 dan FSQ 2025 berjalan lancar dan dibuka langsung oleh Bupati. Kami sempat khawatir dengan kondisi cuaca yang tidak bisa ditebak, bahkan tadi sore sempat hujan, tapi alhamdulillah tidak ada kendala,” tuturnya.

Ia melanjutkan, jumlah peserta yang sudah mendaftar ke panitia sejauh ini ada 389 orang dari 17 kecamatan. Jumlah peserta ini kemungkinan masih bertambah mengingat beberapa cabang lomba masih belum memiliki kandidat.

Sementara cabang lomba yang digelar untuk MTQ meliputi lomba tilawah Al Quran, tahfidz al Quran, khat Al Quran, syarhil Al Quran, murottal, tartil, fahmil Al Quran dan penulisan makalah Al Quran. Sedangkan FSQ meliputi lomba rebana, bintang vokalis pop religi dan bintang vokalis gambus.

“Pada hari ini mungkin ada tambahan cabang lomba lagi, yaitu lomba kaligrafi digital, tapi masih kami koordinasikan dengan panitia lainnya. Lalu, berdasarkan laporan Ketua Lasqi tahun ini ada peningkatan di cabang lomba rebana dan qasidah,” lanjut Sufiansyah.

Ia menambahkan, khusus dari Kecamatan Baamang, pihaknya mengirimkan 75 kafilah untuk bertanding di setiap cabang lomba. 

Walau begitu, ia tidak menetapkan target yang terlalu muluk pada ajang kali ini. Alih-alih juara umum, ia mengaku bersyukur jika misal kafilahnya bisa meraih juara dua. 

Hal ini dikarenakan, perwakilan andalan dari Kecamatan Baamang sebelumnya kebanyakan sudah melampaui batas usia yang ditetapkan panitia, sehingga pihaknya hanya bisa mengirimkan perwakilan baru.

“Juara dua juga sudah cukup baik, karena banyak kafilah kami sebelumnya yang sudah melampaui batas usia, sehingga tidak bisa ikut lomba tahun ini, yang ada sekarang banyak wajah baru yang kami pilih dari juara 2 dan 3 pada ajang tingkat kecamatan,” demikian Sufiansyah.

Baca juga: Lebih dari 1.000 peserta meriahkan Pawai Taaruf di Kotim

Baca juga: Pelajar SMPN 1 Sampit harumkan nama Indonesia raih dua penghargaan internasional

Baca juga: Bulog Kotim serap gabah hingga 12.000 ton


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025