Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor menyebut Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih adalah langkah strategis guna memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat dari akar rumput, sehingga pengurus berkualitas menjadi keharusan untuk mencapai tujuan itu.
“Pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih harus betul-betul punya integritas sehingga bisa mengelola keuangan dan koperasi itu bisa berkembang, sehingga masyarakat sekitar di desa akan sejahtera,” kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Hal ini ia sampaikan saat membuka kegiatan sosialisasi bagi para pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Kotim yang gelar oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) setempat di Gedung Serbaguna Sampit.
“Sebagaimana yang disampaikan Bapak Proklamator kita, Mohammad Hatta, koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia. Koperasi harus menjadi pilar utama yang menopang struktur ekonomi Indonesia, bukan sekadar pelengkap atau usaha sampingan,” jelasnya.
Halikinnor melanjutkan, selama ini jumlah koperasi di Kotim cukup banyak, hampir 400, namun banyak pula yang belum berkembang dengan baik.
Maka dari itu, dengan adanya program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, implementasi koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia bisa menjadi lebih baik, sehingga ia menilai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai cikal bakal kebangkitan ekonomi dari desa.
Baca juga: KSOP Sampit serukan pencegahan tumpahan minyak di perairan
Apalagi, Pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp200 triliun untuk skema pembiayaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang artinya tidak ada masalah dalam permodalan koperasi tersebut kedepannya.
“Jadi tidak ada masalah permodalan, tapi pengurusnya harus berkomitmen. Saya berharap melalui sosialisasi ini, para pengurus dan pengawas koperasi dapat memahami lebih dalam pentingnya tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi,” ujarnya.
Pengurus harus memiliki integritas dan komitmen menjadikan koperasi sebagai motor penggerak perekonomian lokal serta penopang kesejahteraan masyarakat.
Kepala DKUKMPP Kotim Johny Tangkere menyampaikan kegiatan sosialisasi ini diikuti sebanyak 400 peserta yang merupakan pengurus dan pengawas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dari 185 desa dan kelurahan di Kotim.
Kegiatan ini bertujuan memacu peningkatan kompetensi pengurus dan pengawas agar koperasi dapat berkembang menjadi badan usaha yang kuat, sekaligus memiliki kejujuran, komitmen dan rasa tanggung jawab moral dan sosial yang tinggi, khususnya dalam mengelola dana yang besar.
“Sosialisasi ini agar para pengurus dan pengawas betul-betul memahami juklak dan juknis koperasi. Khususnya berkaitan dengan permodalan yang bisa melalui pinjaman ke Himbara atau dana bergulir dari iuran anggota,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, dari 168 Koperasi Desa dan 17 Koperasi Kelurahan Merah Putih yang ada di Kotim, sebanyak 9 koperasi telah mulai beroperasi, yakni Koperasi Desa Merah Putih Karang Tunggal Kecamatan Parenggean, Koperasi Kelurahan Merah Putih Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi.
Koperasi Desa Merah Putih Jemaras Kecamatan Cempaga, Koperasi Desa Merah Putih Tanah Mas Kecamatan Baamang, Koperasi Desa Merah Putih Bukit Makmur Kecamatan Tualan Hulu, Koperasi Desa Merah Putih Rantau Tampang Kecamatan Telaga Antang.
Lalu, tiga koperasi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, yakni Koperasi Desa Merah Putih Telaga Baru, Koperasi Kelurahan Merah Putih Mentawa Baru Hilir dan Koperasi Desa Merah Putih Eka Bahurui.
Baca juga: DAD Kotim sukses damaikan perselisihan karyawan PT Agrinas dan PT GAP
Baca juga: Bupati Kotim terapkan prinsip pemerintahan miskin struktur kaya fungsi
Baca juga: BPMP Kalteng apresiasi kinerja Disdik Kotim