Bupati Kotawaringin Jamin Pentol Bakso Halal

id Bupati Kotawaringin Jamin Pentol Bakso Halal

Bupati Kotawaringin Jamin Pentol Bakso Halal

Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi (istimewa)

"Kami imbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kotim tidak perlu ragu atau takut mengunsumsin pentol bakso, sebab pentol bakso tersebut murni terbuat dari daging sapi dan ayam sehingga tidak membahayakan kesehatan jika dikunsumsi,"
Sampit, Kalteng, 11/12 (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menjamin bahwa pentol bakso di daerah tersebut halal dan aman dikunsumsi.

"Kami imbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kotim tidak perlu ragu atau takut mengunsumsin pentol bakso, sebab pentol bakso tersebut murni terbuat dari daging sapi dan ayam sehingga tidak membahayakan kesehatan jika dikunsumsi," kata bupati Kotim Supian Hadi di Sampit, Selasa.

Hal itu diutarakannya terkait isu bahwa pentol bakso di Kabupaten Kotim dicampur dengan daging kucing dan tikus hanya isu yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Penyebaran isu itu diduga akibat adanya persaingan dagang. Sebab berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pihak Dinas Pertanian Dan Peternbakan (Distanak) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim tidak ditemukan adanya campuran selain daging sapi dan ayam dalam pentol bakso tersebut.

Selain terhadap pentol bakso, pemeriksaan juga dilakukan terhadap tempat penggilingan daging dan semuanya hasilnya tidak membuktikan adanya campuran daging lain selain daging sapi dan ayam.

Menurut Supian Hadi, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa isu pentol bakso terbuat dari daging selain sapi dan ayam tidak benar dan tidak dapat dibuktikan.

Sehubungan dengan isu itu diberitahukan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kotim untuk tidak resah dan takut lagi dalam mengkonsumsi pentol bakso sepanjang hal itu memang dirasakan perlu.

"Apabila ada isu maupun oknum-oknum yang melakukan pelanggaran terhadap tatacara produksi dan bahan pembuat pentol bakso agar tetap tenang dan melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwajib," katanya.

Sementara Ketua Paguyuban Karya Manunggal, tempat berhimpunya pedaganga pentol bakso Kabupaten Kotim Pariyo mengatakan, akibat beredarnya isu dan muncul pemberitaan di sejumlah media massa berdampak pada penghasilan para pedagang pentol bakso.

"Sejak isu itu beredar di sejumlah media massa, pedagang pentol mengalami kerugian cukup besar, sebab pentol bakso tidak laku di jual, sebagain besar masyarakat menjadi takut bahkan jijik mengunsumsi pentol bakso," ungkapnya.

Selama ini pedagang pentol bakso Kabupaten Kotim cukup jujur dalam menjual pentol bakso dan tidak pernah mencapur apa-apa, selain berbahan daging sapi dan ayam.




(T.KR-UTG/B/I014/I014)