Pontianak (ANTARA
News) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mendorong penguatan
peran pos pelayanan kesehatan terpadu (posyandu), karena saat ini hanya
sekira 47 persen dari 4.281 unit yang masih aktif.
"Sampai kini 2.013 posyandu di Kalbar yang masih aktif," kata Kepala
Seksi Gizi, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Hendri Hadad, di
Pontianak, Sabtu.
Menurut dia, posyandu mempunyai konsep dibentuk oleh dan untuk masyarakat.
Namun, ia mengakui, peran dari kader sangat mempengaruhi aktif atau tidak posyandu tersebut.
Ia megemukakan, untuk meningkatkan fungsi dan jumlah posyandu, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menyiapkan sejumlah program.
"Akan disiapkan pembiayaan berupa bantuan operasional kesehatan untuk fokus kegiatan preventif dan promotif," ujarnya.
Dana tersebut, menurut dia, disalurkan melalui puskesmas terdekat,
dan sebelumnya akan digelar pertemuan untuk membahas apa yang dibutuhkan
di masing-masing posyandu.
"Dana bantuan operasional kesehatan di tiap puskesmas, kisarannya Rp80 juta sampai Rp100 juta per tahun," ujarnya.
Tingkat kunjungan ke posyandu yang selama ini baru 44 persen, dan ia mengharapkan, dapat naik menjadi 60 persen.
Selain itu, ia menambahkan, akan dibentuk "kelas gizi" dari para
kader posyandu untuk menarik minat ibu-ibu yang selama ini masih enggan
datang ke posyandu.
Hanya 47% posyandu aktif di Kalbar
Akan disiapkan pembiayaan berupa bantuan operasional kesehatan..."