Bogor (ANTARA News)
- Mantan wartawan/redaktur senior Kantor Berita Nasional ANTARA,
Muhammad Chudori, meninggal dunia di Bogor, Jawa Barat, Sabtu pagi,
dalam usia 87 tahun. Jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Raflesia
II/44 Taman Yasmin Bogor, dan dimakamkan pada Sabtu siang di TPU Karet
Bivak Jakarta.
"Ayah banyak memberi inspirasi kepada saya dalam
menekuni bidang kewartawanan," kata Leila S Chudori, wartawan senior
majalah Tempo yang juga puteri almarhum, di rumah duka.
Chudori
lahir di Indramayu 24 Desember 1925, bergabung dengan Kantor Berita
ANTARA pada 1956 hingga pensiun pada 1983. Di kantor berita Indonesia
itu, almarhum banyak menekuni bidang ekonomi dan politik luar negeri.
Pada masa pensiunnya, dia turut mendirikan The Jakarta Post, koran berbahasa Inggris yang terbit di Jakarta.
Pada
awal-awal karirnya sebagai wartawan ia juga sempat kuliah bidang
politik di Belanda. "Saya ingat bapak pernah ditugaskan meliput ke
Pakistan, sewaktu mantan Perdana Menteri Pakistan, Zulkifar Ali Bhutto,
dihukum gantung pada 1979," kata Leila.
Sebagai wartawan, almarhum juga sempat berkawan dekat
dengan sejumlah tokoh pada masanya, di antaranya mantan Perdana Menteri,
Mohammad Natsir.
Leila mengatakan, almarhum menjelang wafatnya tidak mengidap penyakit,
kecuali memang fisiknya melemah karena faktor usia. "Tapi ayah memang
pernah jatuh hingga tulang pahanya patah dan harus dioperasi. Setelah
itu kondisinya terus melemah," katanya.