Italia minta UEFA pertegas hukuman soal rasisme

id Presiden UEFA Michel Platini

 Italia minta UEFA pertegas hukuman soal rasisme

Presiden UEFA Michel Platini (REUTERS / Alexander Demianchuk ) (Istimewa)

Milan (ANTARA News) - Presiden federasi sepak bola Italia Giancarlo Abate akan meminta ketua UEFA Michel Platini untuk menerapkan legislasi baru yang lebih tegas sebagai upaya untuk menghapus rasisme dari olahraga ini, menyusul insiden terkini yang merusak citra sepak bola Italia.

Hal ini menyusul pertandingan antara AC Milan dan AS Roma pada Minggu, di mana dua pemain Milan Mario Balotelli dan Kevin Prince Boateng mendapat pelecehan rasial dari sebagian pendukung Roma yang bertandang.

Hal itu membuat wasit melakukan tindakan yang jarang dilakukan di Italia yakni menghentikan pertandingan selama dua menit untuk meminta para penggemar, melalui pengeras suara, untuk menjaga tingkah laku mereka.

Roma mengutuk insiden itu dan menyebut para penggemar yang melakukannya sebagai "benar-benar tidak dapat diterima," walau demikian mereka harus menghadapi sanksi denda atas kelakuan para penggemarnya.

Abate mengatakan dirinya akan meminta diterapkannya pendekatan anti rasisme yang lebih tegas untuk menggantikan sistem denda yang banyak mendapat kritik, ketika komite eksekutif UEFA melakukan kongres di London pada 24 Mei.

Sekretaris jenderal UEFA Gianni Infantino pada bulan lalu membicarakan sanksi-sanksi yang lebih tegas untuk para pemain yang dinyatakan bersalah melakukan pelecehan rasial, termasuk skorsing minimun 10 pertandingan, dan hukuman-hukuman yang lebih keras kepada pihak klub, termasuk penutupan stadion secara sebagian maupun penuh.

Pada pernyataan yang terdapat di www.figc.com, Abete meminta kekuatan lebih untuk menutup "seluruh bagian lapangan" pada insiden-insiden yang serupa dengan yang terjadi di San Siro.

"Denda-denda tidak memecahkan masalah (rasisme), sebab sebagian orang tidak peduli apakah klub mereka didenda 10 atau 20.000 euro... Kami harus menghalangi orang-orang itu dari lapangan," kata Abete.

"Maka, dengan memakai tiket-tiket dengan nama-nama, kami harus menghentikan sejumlah orang untuk masuk ke bagian-bagian stadion."

Abete mengatakan jika diperlukan, "sejumlah bagian lapangan dapat ditutup" jika insiden-insiden serupa terulang, demikian AFP.
(H-RF)