Saint-Petersburg
(ANTARA News) - Sekitar 600 orang Rusia dan Eropa lainnya bertempur
bersama pemberontak Suriah melawan pemerintahan Presiden Bashar
al-Assad, kata Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat.
"Setidaknya 600 orang berasal dari Rusia dan Eropa berjuang di
pihak oposisi Suriah," kata Putin di Forum Ekonomi Saint Petersburg
seperti dikutip AFP.
"Jadi mengapa memberikan senjata kepada kelompok-kelompok bersenjata
ilegal di Suriah itu, jika kita tidak memiliki pemahaman yang jelas
tentang terdiri dari siapa saja mereka? Senjata itu nantinya dipegang
siapa?" tanyanya.
Uni Eropa sepakat pada akhir Mei untuk mencabut embargo senjata
untuk pemberontak Suriah sementara Washington pekan lalu mengatakan akan
mengirim bantuan militer kepada oposisi.
Putin juga memperingatkan terhadap kekosongan politik di Suriah jika Bashar mundur.
"Siapa yang akan mengisi kekosongan ini? Apakah
organisasi-organisasi teroris itu?" katanya bernada bertanya, dan
mengulangi bahwa hanya orang-orang Suriah yang harus memutuskan nasib
Bashar.
Moskow adalah pendukung setia rezim Bashar, dan Putin telah
mengatakan bahwa Rusia tidak mengesampingkan pengiriman senjata baru
untuk pemerintah Suriah.
(Uu.H-AK)
Berita Terkait
Seorang bule ditetapkan tersangka kasus pembunuhan di Banjar
Senin, 25 September 2023 21:39 Wib
Pengamat kepolisian kritisi pernyataan Kapolda Bali terkait bule ODGJ telanjang
Selasa, 30 Mei 2023 19:16 Wib
Bule Jerman yang telanjang diduga depresi kehabisan uang
Kamis, 25 Mei 2023 20:18 Wib
Proses hukum bule yang lecehkan imam masjid dihentikan
Kamis, 4 Mei 2023 17:52 Wib
Iwan Bule : Situasi PSSI seperti 'roller coaster'
Minggu, 15 Januari 2023 18:23 Wib
Polisi evakuasi WNA yang meninggal di selokan
Minggu, 24 Juli 2022 22:12 Wib
Shin Tae-yong keteteran latih timnas U-20, U-23 dan senior sekaligus
Rabu, 8 Juni 2022 22:33 Wib
Indonesia jadi tuan rumah Piala AFF U-18 Putri 2023
Sabtu, 19 Maret 2022 8:55 Wib