Jakarta (ANTARA
News) - Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI Jakarta meluncurkan situs
mengenai informasi dan perkembangan kegiatan anti narkotika di wilayah
ibukota, sebagai upaya untuk mempermudah akses informasi sekaligus
melibatkan warga secara aktif dalam melawan penyalahgunaan narkotika dan
obat terlarang lainnya.
"Kita semua harus menyadari, saat ini Indonesia, terutama Jakarta
berada dalam kondisi darurat narkoba. Melalui situs ini diharapkan BNN
dan warga Jakarta bisa saling bekerjasama menciptakan wilayah ibukota
yang bersih dari narkoba," kata Kepala BNN Brigjen Pol Ali Johardi di
Jakarta, Kamis.
Ali Johardi menegaskan, pihaknya mengupayakan agar tempat hiburan di
Jakarta menjadi tempat yang tidak nyaman dan tidak aman bagi pengguna
narkoba. Melalui situs ini antara BNN dan warga bisa mengedukasi publik
bersama-sama akan bahaya narkoba dan bagaimana mengatasinya.
"Kami akan terus membuktikan bahwa kegiatan pencegahan dilakukan terus menerus dan berkelanjutan," katanya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah staf
khusus menangani penggunaan teknologi internet sebagai upaya melawan
jaringan kegiatan narkoba global yang menjadikan Jakarta sebagai bagian
dari pasar internasional.
Acara peluncuran situs internet www.bnn-dki.com dilaksanakan pada
Selasa (25/6) lalu dengan menggelar "pentas seni peduli" di kawasan Blok
M, Jakarta Selatan.
Hadir pada kesempatan itu para tokoh
masyarakat seperti Kepala BNN pusat Komisaris Jenderal (pol) Anang
Iskandar, Wakil Ketua Pusat Pelaporan Transaksi Analisa Transaksi
Keuangan (PPATK) Agus Santoso, mantan Dubes RI untuk Meksiko Ahwil
Loetan.
Turut meramaikan pentas seni itu aksi pembacaan puisi dan juga
kehadiran sejumlah seleberiti antara lain Sys Ns dan Soraya Haque.
Peluncuran situs BNN DKI Jakarta berkaitan dengan Hari Anti Narkotika
Internasional yang jatuh pada 26 Juni.
Kehadiran satu unit mobil BNN mendapat perhatian masyarakat sekitar
yang hadir. Mereka banyak berkonsultasi terutama mengenai pusat
rehablitasi gratis, layanan kesehatan dan cek urine.
Diperkirakan 2,2 persen atau empat juta dari populasi Indonesia
menjadi penyalahguna narkoba. Angka pengguna narkoba di Jakarta
tertinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia dengan jumlah
pengguna narkoba mencapai 500 ribu orang.
Menurut RIDMA Foundation, pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan
meningkat mencapai 2,3 persen. Pengguna narkoba berada di kisaran usia
10 tahun hingga 20 tahun akan meningkat hingga 2,5 persen. Kerugian
ekonomi yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba sekitar Rp41
triliun.
"Indonesia, khususnya Jakarta betul-betul berada dalam kondisi
darurat narkoba. Apalagi narkoba merupakan kejahatan tanpa batas," kata
Ketua RIDMA Foundation Budi Rahardjo.
BNN DKI Luncurkan Situs Anti Narkotika
saat ini Indonesia, terutama Jakarta berada dalam kondisi darurat narkoba