Malang (ANTARA
News) - Kementerian Luar Negeri meminta masyarakat Indonesia tidak perlu
mengkhawatirkan keberadaan komunitas ASEAN yang dimulai tahun 2015.
"Kita memiliki sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa, sehingga
kita tidak perlu ada kekhawatiran. Bahkan, kita pasti akan mampu
menghadapi persaingan," tegas Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar
Negeri (Kemenlu) Dubes I Gusti Agung Wesaka Puja, di Malang, Senin.
Dirjen menegaskan hal itu disela-sela penandatanganan naskah kerja
sama antara Ditjen Kerja Sama ASEAN Kemlu RI dengan Universitas
Brawijaya (UB) untuk membuka pusat studi ASEAN di kampus itu.
Sebenarnya, katanya, kekhawatiran tersebut juga dirasakan oleh
negara-negara ASEAN lainnya. Namun, mau tidak mau komunitas ASEAN ini
harus tetap diwujudkan.
Ia meyakini kalau masyarakat Indonesia mampu mengubah pola pikir
dan selalu optimistis, pasti Indonesia akan mampu membanjiri pasar
ASEAN, bahkan menjadi pemain, bukan hanya sekedar penonton.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2003 di Bali, komunitas
ASEAN tersebut baru akan diberlakukan pada tahun 2020, namun dimajukan
menjadi 2015. Sebab, komunitas ASEAN tersebut bisa berjalan beriringan
dengan tujuan pembangunan millenium (MDGs) serta mengimbangi kekuatan
ekonomi China dan India yang berkembang pesat.
Oleh karena itu, tegasnya, bangsa Indonesia harus mulai mengubah
pola pikir, sebab bangsa ini tidak boleh terus menerus menjadi pemain di
kandang. Dan, kalau hal itu terus terjadi, bangsa ini akan menjadi
bangsa pecundang, bukan pemenang.
Untuk mewujudkan sebagai bangsa pemenang tersebut, lanjutnya,
memang harus ada peningkatan kualitas SDM, produktivitas maupun
infrastruktur sebagai penunjang agar harga barang bisa ditekan, sebab
infrastruktur itulah yang menjadi pemicu mahalnya harga barang lokal
dari luar Pulau Jawa.
"Kita harus mampu memanfaatkan komunitas ASEAN ini sebagai sesuatu
yang positif, baik di bidang ketenagakerjaan, perekonomian maupun pasar
produk yang potensial. Kita tidak perlu khawatir akan bersaing dengan
negara-negara ASEAN," tegasnya.
Menyinggung pusat studi ASEAN itu sendiri, I Gusti Agung Wesaka
Puja mengatakan cukup penting keberadaannya agar masyarakat tidak
terkejut dengan mekanisme dan dinamika baru saat diberlakukannya
Komunitas ASEAN 2015.
(E009)
Kemenlu: Tak Perlu Khawatirkan Komunitas ASEAN
Kita harus mampu memanfaatkan komunitas ASEAN ini sebagai sesuatu yang positif, baik di bidang ketenagakerjaan, perekonomian maupun pasar produk yang potensial.