Babi Hutan Rusak 10 Hektar Tanaman Jagung

Banjarnegara (ANTARA News) - Kawanan babi hutan dilaporkan merusak sekitar 10 hektare tanaman jagung dan singkong di Desa Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Serangan babi hutan ini terjadi sejak enam bulan terakhir. Kawanan babi hutan yang menghuni hutan pinus di sekitar Kecamatan Kalibening biasanya menyerang ladang pada malam hari dengan jumlah antara 10-12 ekor," kata Kepala Desa Kalibening, Kodim, di Banjarnegara, Minggu.

Menurut dia, warga telah berusaha mengantisipasi serangan babi hutan itu dengan menggelar ronda pada malam hari dengan membawa berbagai senjata tajam seadanya.

Akan tetapi, kata dia, upaya tersebut tidak membuahkan hasil maksimal.

"Pemburu juga pernah melakukan perburuan terhadap kawanan babi hutan tersebut. Namun, karena tidak menentu, warga kewalahan mengatasi serangan babi hutan," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan Pemerintah bisa mencarikan jalan terbaik bagi masyarakat untuk mengantisipasi serangan babi hutan.

Joko, warga Desa Kalibening, mengatakan bahwa kawanan babi hutan itu sudah mulai masuk ke permukiman, terutama rumah-rumah warga yang pekarangannya ditanami singkong dan talas.

Menurut dia, warga setiap malam menggelar ronda agar kawanan babi hutan itu tidak masuk permukiman.

"Paling sedikit yang datang empat ekor, kadang 10-12 ekor. Kalau jumlahnya banyak, warga tidak berani mengusirnya," kata dia menambahkan.

Ia mengatakan bahwa serangan babi hutan itu juga terjadi di Desa Sidokangen, Sikumpul, dan Gununglangit yang seluruhnya masuk Kecamatan Kalibening.

Bahkan, kata dia, kawanan babi hutan di Desa Sidokangen tidak hanya menyerang tanaman jagung, ketela, dan talas milik warga, tetapi juga makan sisa-sisa makanan di comberan belakang rumah.

Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan Pemerintah maupun TNI/Polri yang memiliki senjata api bisa turun tangan karena serangan kawanan babi hutan sudah meresahkan masyarakat.