Bogota (ANTARA
NEWS) - Kolombia mengekstradisi Diego Perez Henao, salah satu pemimpin
geng yang paling diburu di negara itu, ke AS pada Rabu untuk menghadapi
tuntutan pengadilan atas tuduhan perdagangan kokain dan terlibat dalam
ratusan pembunuhan, kata pihak berwenang penjara Kolombia.
Henao, alias Diego Rastrojo, diserahkan kepada para pejabat Badan
Pemberantasan Narkoba AS dengan pengamanan ketat di sebuah bandara
militer di Bogota, ibu kota Kolombia, dan dimasukkan ke dalam pesawat
tujuan AS, Lapor Reuters
Henao, salah satu pentolan dari kelompok kriminal Rastrojos,
ditangkap di Venezuela pada Juni 2012, kemudian dideportasi kembali ke
Kolombia. Hadiah lima juta dolar ditawarkan bagi penangkapannya pada
saat itu.
Gambar-gambar berita menunjukkan Henao dikawal ke pesawat itu
oleh polisi Kolombia, dengan tangan diborgol dan memakai kaos polo biru
"Los Angeles".
Lima geng kriminal utama Kolombia, yang memiliki sekitar 3.800
anggota, terbentuk setelah pembubaran kelompok paramiliter sayap kanan
pada 2006.
Banyak dari satuan-satuan paramiliter membentuk geng kriminal
yang memasok kokain ke kartel-kartel di Meksiko dan AS, dan Washington
menjadikan penangkapan pemimpin mereka sebagai prioritas utama dalam
memerangi perdagangan narkoba.
Kolombia merupakan salah satu produsen utama kokain dunia, yang
menghasilkan sekitar 300 ton setahun, bahkan setelah upaya-upaya
dukungan AS untuk membasmi perdagangan ilegal tersebut.
Kelompok-kelompok gerilya kiri Kolombia, FARC dan ELN, menerapkan
pajak pada produksi lokal koka namun membantah terlibat dalam
perdagangan narkoba. Daun koka merupakan bahan mentah untuk pembuatan
kokain.
Ekstradisi itu dilakukan beberapa setelah penangkapan gembong lain narkoba yang juga diburu oleh AS.
Rafael Alvarez, yang dikenal sebagai "Chepe," pemimpin geng
kriminal "Los Urabenos", ditangkap pada akhir pekan oleh pasukan komando
elit di sebuah tempat pertanian di kota Caceres, Kolombia baratlaut,
kata polisi dalam sebuah pernyataan, Senin, seperti dilaporkan oleh AFP.
Seorang agen yang mengambil bagian dalam penangkapan itu
mengatakan kepada surat kabar El Tiempo bahwa "Chepe" terluka serius
selama operasi tersebut dan dirawat di rumah sakit. Sepuluh anggotanya
juga ditangkap.
Laporan kepolisian menyebutkan, Alvarez adalah pemimpin kelompok
kriminal Los Urabenos di wilayah baratlaut, Antioquia, dimana mereka
melakukan perdagangan narkoba dan pemerasan.
Polisi juga menetapkannya sebagai pengobar gelombang kekerasan
yang meletus di daerah-daerah di Antioquia dan Cordoba dalam pertikaian
menyangkut rute perdagangan narkoba dengan geng Los Rastrojos.
AS mengupayakan ekstradisi Alvarez untuk menghadapi tuntutan
pengadilan atas tuduhan penyelundupan kokain di negara itu, dan Kolombia
telah mengeluarkan dua surat perintah penangkapan terhadapnya atas
tuduhan terlibat dalam kegiatan kriminal dan perdagangan narkoba.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Berita Terkait
Pemerintah RI-Federasi Rusia sepakati perjanjian ekstradisi
Jumat, 31 Maret 2023 20:16 Wib
Indonesia-Rusia teken perjanjian kerja sama ekstradisi
Jumat, 31 Maret 2023 15:23 Wib
Indonesia-Singapura sepakat perjanjian ekstradisi
Rabu, 26 Januari 2022 5:58 Wib
Kasus Ekstradisi Jack Warner Ditunda
Selasa, 28 Juli 2015 10:39 Wib
Snowden: Obama 'Tekan Para Pemimpin' Soal Ekstradisi
Selasa, 2 Juli 2013 15:57 Wib
Indonesia-Papua Nugini Tandatangani Perjanjian Ekstradisi
Selasa, 18 Juni 2013 13:57 Wib