Jakarta (ANTARA
News) - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan caleg-caleg
yang menggunakan dukun politik adalah caleg sableng.
"Orang gendeng saja itu, orang sableng yang percaya begituan
(dukun politik)," ujar TB Hasanuddin di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta,
Selasa.
Bagi politisi PDIP ini. calon wakil rakyat seharusnya bekerja keras menyusun konsep memajukan masyarakat.
"Tidak kemudian meminta tolong kepada dukun agar dirinya menang dan menjadi caleg. Ya harus kerja keras," tegasnya.
Namun Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa tidak memasalahkan
pengunaan dukun politik menjelang 2014 karena baginya calon legislatif
yang tak yakin menang dan menggunakan dukun politik adalah hal biasa.
"Dukun politik bisa dijadikan alat sebagai sandaran dan penambah
motivasi keyakinan untuk menang. Jadi enggak ada masalah," ujar Saan.
"Ya untuk menambah keyakinan, menjadi sandaran, kepercayaan bisa lebih,
butuh optimisime. Di saat mereka kurang optimis harus ada yang
menyemangati, itu tujuannya."
Saan sendiri sama sekali tak
berniat menggunakan jasa dukun politik karena dia telah bekerja keras
dengan menyambangi daerah pemilihan.
"Kalau saya optimistis jadi.
Dengan kerja keras, saya menyambangi dapil dan masyarakat untuk memilih
saya. Setelah kerja keras, ikhtiar kita tawakal," kata Saan.
Menjelang Pemilu 2014, mulai marak kembali 'dukun politik' yang
menawarkan cara instan menjadi pejabat negara seperti ditawarkan
Desembrian Rosyady.
'Dukun politik' ini menawarkan jasa bagi
para caleg dan calon kepala daerah hingga calon presiden. "Insya Allah
pasti jadi asal sebelum 10 hari-6 bulan pemilihan," janji Desembrian.
Yang Gunakan Dukun, Caleg Sableng
Ya harus kerja keras"