Toronto (ANTARA
News) - Rencana BlackBerry Ltd mundur dari pasar konsumen demi
mengandalkan layanan untuk bisnis dan pemerintahan dipandang banyak
analis sebagai langkah putus asa yang malah akan mempercepat
kemundurannya, lapor kantor berita Reuters.
Pergeseran strategis
dan restrukturisasi dramatis itu memicu kekhawatiran mengenai
kelangsungan hidup jangka panjang BlackBerry, sambung Reuters.
Ketakmenentuan
itu dengan mudah bisa menekan mitra-mitra telekomunikasi, konsumen
bisnis dan konsumen non bisnis BlackBerry untuk meninggalkan platform
ini.
"Persespi adalah 9/10 dari realitas dan jika kepercayaan
konsumen dan pemasok terus jatuh maka itu tak akan mempedulikan berapa
pun dana tunai pada kas perusahaan. Keadaan makin memburuk," kata analis
GMP Securities Deepak Kaushal seperti dikutip Reuters.
Produsen
ponsel pintar dari Kanada yang pernah mendominasi email nirkabel ini,
Jumat sore lalu telah mengumumkan perubahan itu, selain mengungkapkan
rugi kuartal yang mencapai 1 miliar dolar AS dan telah memangkas lebih
dari sepertiga karyawannya.
Demi menjawab strategi penjualannya
di masa depan, BlackBerry berjanji akan lebih merinci lagi saat
mengumumkan pendapatan kuartalnya pada 17 September nanti.
Jumat
lalu, Kepala Eksekutif BlackBerry Thorsten Heins mengatakan pergeseran
strategis ke konsumen perusahaan akan membuat aman dan terjaminnya
kekuatan perusahaan.
Blackberry masih mengandalkan basis
berlangganan yang mencapai 27 orang di seluruh dunia akhir Juni lalu,
namun angka ini jatuh dari 76 juta yang dicapai tiga bulan sebelumnya.
BlackBerry
berjuang mati-matian sejak iPhone dari Apple Inc dan seri Galaxy yang
berbasis Android buatan Samsung Electronics Co Ltd, tumbuh mendominasi
pasar yang sebelumnya dikuasai BlackBerry.
BlackBerry lalu
meluncurkan versi layar sentuh Z10 bersistem operasi BlackBerry 10
dengan tujuan meraih lagi pasar, dengan kebanyakan dipakai pengacara,
bankir dan politisi.
Harapan itu tak terkabul. Kaushal dari GMP
memperkirakan 3 juta BlackBerry 10 tak bisa dijual distributor, padahal
selama kuartal kedua, BlackBerry berharap dapat menjual sekitar 3,7 juta
BlackBerry ke pelanggan.
"Saya tak memahami mengapa mereka
berpikiran bisa mengejar seluruh konsumen, ketika faktanya Apple dan
Samsung benar-benar kuat di area ini," kata Ross Healy, manajer
portfolio pada MacNicol & Associates.
Pergeseran untuk
menyasar sektor perusahaan itu juga tak begitu tercapai. Banyak
organisasi bisnis sudah beralih ke iPhone atau Galaxy, seperti Credit
Suisse yang mendorong karyawan-karyawannya di seluruh dunia untuk
beralih ke iPhone dan perangkat-perangkat berbasis Android.
"Kami
tak memakai BlackBerry 10 karena menambahkan ongkos pada server-server
kami," kata juru bicara Credit Suisse Marcy Frank seperti dilaporkan
Reuters.
Namun nank ini masih mempertahankan perangkat-perangkat lama BlackBerry karena banyak karyawan yang masih menggunakannya.
Seorang
kepala divisi IT di sebuah bank besar di Amerika Utara yang menolak
menyebutkan namanya juga mengatakan bahwa kendati fitur email dan
keamanan BlackBerry lebih unggul, namun karyawan-karyawan di bank ini
malah beralih ke Apple dan Android.
BlackBerry telah kehilangan
dukungan dari perusahaan-perusahaan jauh sebelum pengumuman Jumat itu,
kata Phillip Redman, wakil presiden solusi dan strategi mobile Citrix
Systems Inc, yang menyediakan software yang membantu perusahaan menata
perangkat mobile.
Dia mengaku telah bertemu dengan para staf IT
pada 60 perusahaan di berbagai industri dan tidak ada satu pun dari
mereka yang memiliki strategi untuk menambah BlackBerry dalam armada
perangkat mobile mereka.
Ini Kata Analis Tentang Bisnis BlackBerry
Kami tak memakai BlackBerry 10 karena menambahkan ongkos pada server-server kami"