PBB (ANTARA News) -
Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menyambut baik "kesan
baru" dari Teheran selama pertemuan dengan timpalannya dari Iran
Mohammad Javad Zarif pada Selasa di New York, kata para diplomat.
Westerwelle kemudian dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden baru
Iran Hassan Rowhani, yang telah membuat tawaran diplomatik terkait
masalah nuklir dengan Barat, lapor AFP.
"Kata-kata presiden baru membesarkan hati," kata diplomat tertinggi
Jerman itu kepada wartawan menjelang pertemuan yang direncanakan pada
Selasa malam.
Tapi dia bersikeras bahwa Teheran harus mengambil langkah konkret
untuk membuktikan kesediaannya untuk terlibat dalam upaya bersama
tersebut.
"Kami sekarang harus melihat jika fleksibilitas retoris baru
benar-benar berhubungan dengan gerakan yang substansial," katanya.
Westerwelle akan berpartisipasi dalam pembicaraan tingkat tinggi
terkait program nuklir itu pada Kamis, bergabung dengan rekan-rekannya
dari Amerika Serikat, Inggris, China, Prancis, Rusia dan Iran.
Sementara itu terkait Suriah, Westerwelle mendesak para pemimpin
dunia untuk membuat upaya baru guna terwujudnya suatu proses politik
selama pertemuan tahunan mereka di New York.
"Tidak mungkin ada solusi militer di Suriah. Hanya solusi politik
yang dapat membawa perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan,"
katanya.
Westerwelle dijadwalkan untuk berpidato di Majelis Umum PBB pada
hari Sabtu yang kemungkinan akan menjadi penampilan utama terakhirnya
sebagai menteri luar negeri.
Setelah empat tahun memimpin diplomasi Jerman, Westerwelle
dijadwalkan untuk mengundurkan diri menyusul kekalahan partainya di
parlemen dalam pemilihan umum Minggu.
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Jerman: Kesan Baru Iran "Membesarkan Hati"
Kami sekarang harus melihat jika fleksibilitas retoris baru benar-benar berhubungan dengan gerakan yang substansial."
Berita Terkait