Jerman: Kesan Baru Iran "Membesarkan Hati"

id Jerman: kesan baru Iran membesarkan hati, Guido Westerwelle.

Jerman: Kesan Baru Iran "Membesarkan Hati"

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle. (ANTARA/Dhoni Setiawan), Istimewa

Kami sekarang harus melihat jika fleksibilitas retoris baru benar-benar berhubungan dengan gerakan yang substansial." Berita Terkait
PBB (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menyambut baik "kesan baru" dari Teheran selama pertemuan dengan timpalannya dari Iran Mohammad Javad Zarif pada Selasa di New York, kata para diplomat.

Westerwelle kemudian dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden baru Iran Hassan Rowhani, yang telah membuat tawaran diplomatik terkait masalah nuklir dengan Barat, lapor AFP.

"Kata-kata presiden baru membesarkan hati," kata diplomat tertinggi Jerman itu kepada wartawan menjelang pertemuan yang direncanakan pada Selasa malam.

Tapi dia bersikeras bahwa Teheran harus mengambil langkah konkret untuk membuktikan kesediaannya untuk terlibat dalam upaya bersama tersebut.

"Kami sekarang harus melihat jika fleksibilitas retoris baru benar-benar berhubungan dengan gerakan yang substansial," katanya.

Westerwelle akan berpartisipasi dalam pembicaraan tingkat tinggi terkait program nuklir itu pada Kamis, bergabung dengan rekan-rekannya dari Amerika Serikat, Inggris, China, Prancis, Rusia dan Iran.

Sementara itu terkait Suriah, Westerwelle mendesak para pemimpin dunia untuk membuat upaya baru guna terwujudnya suatu proses politik selama pertemuan tahunan mereka di New York.

"Tidak mungkin ada solusi militer di Suriah. Hanya solusi politik yang dapat membawa perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan," katanya.

Westerwelle dijadwalkan untuk berpidato di Majelis Umum PBB pada hari Sabtu yang kemungkinan akan menjadi penampilan utama terakhirnya sebagai menteri luar negeri.

Setelah empat tahun memimpin diplomasi Jerman, Westerwelle dijadwalkan untuk mengundurkan diri menyusul kekalahan partainya di parlemen dalam pemilihan umum Minggu.


Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani