Pemkab Barito Utara Siapkan 20.000 Bibit Coklat

id Pemkab Barito Utara Siapkan 20.000 Bibit Coklat, Barito Utara, Kalteng, Bibit Coklat

Pemkab Barito Utara Siapkan 20.000 Bibit Coklat

Ilustrasi, Bibit Coklat, (Istimewa)

Bibit coklat jenis sambung pucuk varietas Sulawesi 1 dan Sulawesi 2 itu, bukan untuk program gerhan, melainkan membantu masyarakat mengembangkan salah satu komoditas unggulan di daerah ini selain karet dan kelapa sawit"
Muara Teweh, 3/10 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah segera menyalurkan 20.000 bibit coklat atau kakao unggul untuk masyarakat di delapan kecamatan.

"Diharapkan bantuan bibit coklat secara cuma-cuma yang rencananya disalurkan pada November hingga Desember 2013 dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah ini," kata kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barito Utara, Bahruddinsyah di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Bahruddinsyah, bantuan tersebut ini merupakan upaya meningkatkan produksi perkebunan masyarakat di lima kecamatan yakni Kecamatan Teweh Tengah, Gunung Timang, Lahei, Teweh Timur, Teweh Baru, Teweh Selatan dan Montallat.

"Bibit coklat jenis sambung pucuk varietas Sulawesi 1 dan Sulawesi 2 itu, bukan untuk program gerhan, melainkan membantu masyarakat mengembangkan salah satu komoditas unggulan di daerah ini selain karet dan kelapa sawit" katanya.

Ia mengatakan sentra tanaman coklat di Kabupaten Barito Utara ini berada di wilayah Desa Batu Raya Kecamatan Gunung Timang yang luasnya mencapai ratusan hektare itu diusahakan para petani setempat yang sebagian besar warga eks transmigrasi Pulau Jawa.

Kebun coklat masyarakat setempat itu dalam satu hektarnya menghasilkan antara 800 kilogram hingga 1 ton per minggu biji kering kakao.

"Masyarakat di desa tersebut mengusahakan tanaman kakao sebagai matapencaharian utama," katanya.

Para pembeli itu datang langsung ke desa setempat yang berasal dari luar daerah seperti Ampah kabupaten Barito Timur (Bartim), Banjarmasin dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan lainnya.

Untuk membantu masyarakat berkebun coklat itu pemerintah pada beberapa tahun lalu telah memberikan bantuan mesin pengering kakao dari Dirjen Pengolahan Hasil dan Pemasaran Departemen Pertanian RI.

"Namun, saat ini pemasaran kakao di daerah ini masih menjadi kendala di tingkat petani karena dikuasai tengkulak dari luar daerah," katanya.

Tanaman kakao pada salah satu kabupaten pedalaman Sungai Barito ini selain Desa Batu Raya juga mulai dilirik beberapa masyarakat di pedesaan lainnya diantaranya di wilayah Kecamatan Teweh Tengah yakni Desa Sei Rahayu I dan Sei rahayu II, Wonorejo dan kilometer 17 Jalan Muara Teweh - Puruk Cahu serta Desa Mampuak dan Benangin Kecamatan Teweh Timur dengan luas mencapai 268 hektare.



(T.K009/C/S004/S004)