Jakarta (ANTARA
Newsa) - Polisi menyatakan teroris yang digerebek di Kampung Sawah,
Ciputat, Selasa malam hingga Rabu dini hari, terkait dengan insiden
penemuan bom di sebuah warteg di Panongan, Tangerang, Selasa 24 Desember
lalu.
"Diduga kuat mereka ini terkait dengan bom warteg," kata Kepala Biro
Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di
Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Boy mengatakan ada kemiripan
spesifikasi antara sejumlah rangkaian bom yang ditemukan di lokasi
penggerebekan dengan bom warteg itu.
Belum lagi, lanjut Boy, usai penggerebekan itu polisi menemukan uang tunai senilai Rp200 juta dalam bentuk ikatan.
Ia menduga ada keterkaitan jumlah uang yang ditemukan tersebut
dengan perampokan di Bank BRI Panongan, Tangerang. Apalagi dalam
perampokan tersebut, kerugian diperkirakan mencapai Rp300 juta.
"Ada uang Rp200 juta, masih dalam ikatan. Patut diduga itu uang dari
mana. Kami menduga ada keterkaitan dengan perampokan BRI di Tangerang,"
ujarnya.
Selasa (24/12) sekitar pukul 16.00 WIB, seorang pembeli di Warteg
Gita 2, di Jalan Raya Koleret, Kampung Ranca Serdang, Kecamatan
Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, meninggalkan sebuah tas hitam.
Keesokan harinya tas tersebut dilaporkan ke polisi. Setelah
diperiksa polisi, dalam tas tersebut ditemukan dua benda yang diduga bom
rakitan.
Bom pipa rakitan tersebut berupa pipa PVC 12 cm, diameter lima cm,
dililit lakban dan terdapat paku baterai dan kabel. Benda kedua berupa
pipa besi 10 cm berdiameter empat cm yang dililit dengan lakban.
Kepala
Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto
beberapa waktu lalu mengatakan masih menyelidiki dugaan keterkaitan
pelaku kasus pencurian di Bank BRI Panongan, Tangerang, dengan pelaku
yang meninggalkan tas berisi bom di warteg itu.
Polisi telah memeriksa 10 orang saksi, tiga di antaranya karyawan warteg, sementara tujuh orang lainnya petugas bank.
Dari keterangan para saksi, para perampok diketahui menggunakan
penutup wajah dan membawa senjata api laras pendek saat beraksi.
"Pelaku diperkirakan enam orang, lima masuk ke bank, satu orang menunggu di luar," ungkapnya.
Sementara kerugian yang ditanggung pihak bank diperkirakan Rp300 juta.
Berita Terkait
Wagub Kalteng: Lakukan langkah perbaikan dalam pengelolaan anggaran
Kamis, 18 Januari 2024 17:31 Wib
Hamas siap lawan perang jangka panjang dengan tentara Israel
Jumat, 17 November 2023 16:12 Wib
Kantor Berita ANTARA raih tiga penghargaan Media Award
Sabtu, 11 November 2023 15:44 Wib
Pemkab Katingan-ANTARA optimalkan penyampaian informasi pembangunan berbagai sektor
Rabu, 25 Oktober 2023 18:16 Wib
Firli Bahuri didampingi Biro Hukum KPK jalani pemeriksaan di Bareskrim
Selasa, 24 Oktober 2023 16:24 Wib
Monitoring dan Penguatan kinerja ANTARA Biro Kalteng oleh Dewas
Senin, 9 Oktober 2023 22:51 Wib
Bupati Lamandau apresiasi dukungan ANTARA dalam penyebarluasan informasi pembangunan
Kamis, 11 Mei 2023 12:07 Wib
11 warga Sumbar jadi korban penipuan biro perjalanan umrah
Senin, 10 April 2023 8:37 Wib