Washington (ANTARA
News) - Satelit mata-mata Amerika Serikat mendeteksi tidak ada satu pun
tanda ledakan di udara ketika pesawat Malaysia Airlines kehilangan
kontak dengan menara pengawas udara, kata pejabat AS seperti dikutip
AFP.
Pemerintah AS pernah menggunakan jaringan satelitnya untuk
mengidentifikasi sinyal panas yang berkaitan dengan ledakan pesawat
namun dalam kasus MH370 tidak ada ditemukan ada ledakan, kata seorang
pejabat AS yang meminta namanya tak disebutkan.
Ketiadaan bukti
ledakan di udara ini menambah misteri yang menyelimuti nasib Malaysia
Airlines MH370 yang hilang sekitar Sabtu pukul 2.30 dini hari setelah
lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
NBC News adalah media pertama yang melaporkan tidak adanya laporan dari satelit.
Karena
tidak ada area khusus yang diidentifikasi satelit, kapal-kapal perang
AS yang bergabung dalam upaya penyelamatan di Laut China Selatan tidak
dikirimkan ke satu lokasi tertentu untuk mencari puing-puing pesawat,
kata pejabat tadi.
"Jika puing-puing itu ditemukan oleh satelit,
maka kapal-kapal kami pasti dikirimkan ke titik itu (titik puing pesawat
itu ditemukan),†kata seorang pejabat kepada AFP.
Perburuan pesawat Boeing 777 yang hilang itu kini mencakup wilayah seluas 90.000 km persegi.
Menurut
pengorganisasi pencarian, satu pool satelit-satelit internasional
berbagai negara bergabung dalam upaya pencarian pesawat hilang itu
dengan saling berbagi citra yang diambil satelit-satelit pengorbit.
Menurut
sejarawan intelijen Jeffrey Richelson, satelit antariksa inframerah
milik pemerintah AS pernah mendeteksi ledakan pesawat TWA Penerbangan
800 pada 1996 di Samudera Atlantik, beberapa saat setelah lepas landas
dari bandara JFK, New York.
Dalam bukunya "America’s Space
Sentinels," Richelson menggambarkan jaringan satelit yang awalnya
dibangun untuk merelai peringatan dini terhadap peluncuran peluru
kendali Uni Soviet.
Kendati sistem satelit "Defense Support
Network" ini dibuat untuk mendeteksi sinyal inframerah dari peluru
kendali yang diluncurkan, satelit tersebut "terbukti bermanfaat untuk
sejumlah hal seperti dalam mendeteksi pesawat yang terbang pada afterburner
(pembakaran ulang), pesawat dalam orbit dan ledakan
terestrial/atmosferik, jika intensitasnya cukup,†kata Richelson dalam
emailnya.
“Oleh karena itu, data DSP (Pemrosesan Sinyal Digital) dipelajari setelah sejumlah kecelakaan udara,†kata dia.
Satelit
telah mendeteksi tabrakan di udara di atas Grand Canyon, kecelakaan
sebuah jet tempur siluman, kecelakaan pesawat tempur A-10 dan tabrakan
antara pesawat AS dengan pesawat Jerman di lepas pantai Afrika pada
1997, kata dia.
Para penyelidik mempelajari data satelit DSP
setelah menghilangnya Air France Flight 447 pada 2009 yang hilang
setelah lepas landas dari Rio de Janeiro menuju Paris, kata dia. Namun
tak ada petunjuk jelas yang bisa ditemukan, sambung dia.
Menurut
buku tersebut, satelit mata-mata juga telah digunakan untuk menjejak
kebakaran hutan dan mendeteksi meteorit.
Berita Terkait
Biden sebut mobil China bisa mata-matai orang Amerika
Jumat, 1 Maret 2024 10:46 Wib
Polisi tangkap pencuri mata uang crypto beraset Rp5,1 miliar
Kamis, 11 Januari 2024 19:48 Wib
Piala Dunia U-17 wujudkan citra positif RI di mata dunia
Senin, 4 Desember 2023 20:54 Wib
Kembali memakai lensa kontak harian, ini risiko pada mata
Selasa, 21 November 2023 14:09 Wib
Kenali penyebab lingkaran hitam di bawah mata dan cara mengatasinya
Kamis, 16 November 2023 15:35 Wib
Menerapkan metode Rule Of 20 untuk jaga kesehatan mata
Senin, 30 Oktober 2023 17:27 Wib
Posisi duduk yang tepat kurangi sindroma gangguan mata akibat komputer
Jumat, 27 Oktober 2023 16:10 Wib
Dokter sarankan untuk kompres hangat saat alami mata kering
Jumat, 27 Oktober 2023 8:25 Wib