Peneliti LIPI Temukan Tiga Spesies Katak Baru

id Peneliti LIPI Temukan Tiga Spesies Katak Baru

 Peneliti LIPI Temukan Tiga Spesies Katak Baru

ilustrasi Leptobrachium kantonishikawai Katak jantan dewasa jenis Leptobrachium kantonishikawai sp. nov. (Dokumentasi Amir Hamidy dan Masafumi Matsui) Istimewa

Ini jadi temuan spesies baru di Sumatera dan Jawa, karena sebelumnya Chiromantis biasa ditemukan di Asia daratan seperti Vietnam, Laos, Myanmar,"
Cibinong, Jawa Barat (ANTARA News) - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan tiga spesies katak baru dari marga Chiromantis yang sebelumnya hanya ditemukan di Asia daratan.

"Ini jadi temuan spesies baru di Sumatera dan Jawa, karena sebelumnya Chiromantis biasa ditemukan di Asia daratan seperti Vietnam, Laos, Myanmar," kata peneliti bidang zoologi pada Pusat Penelitian Biologi LIPI di Cibinong, Jawa Barat, Rabu.

Menurut dia, spesies pertama yakni katak Chiromantis trilaksonoi ditemukan peneliti bidang zoologi LIPI Awal Riyanto. Sedangkan spesimen dari katak tersebut ditemukan di sekitar rumah seorang teknisi laboratorium herpetology bernama Wahyu Trilaksono pada pertengahan April 2011.

"Karena Wahyu tidak mau namanya diikutsertakan dalam penulisan artikel jadi namanya dipakai sebagai nama spesies," ujar Hellen.

Katak jenis ini berukuran mungil 24,5 hingga 26 milimeter (mm), memiliki tubuh bagian punggung berwarna coklat terang dengan variasi garis tidak jelas berwarna coklat gelat membujur. Sedangkan bagian perut putih semi transparan, di atas rahang terdapat garis putih dari segaris tengah mata hingga tengkuk dan terdapat selaput di antara jari ketiga dan keempat tangan.

Sementara itu, ia mengatakan dua spesies Chiromantis lain yakni Chiromantis nauli dan Chiromantis baladika ia temukan di Sumatera.

Chiromantis nauli, lanjutnya, ditemukan di daerah bernama Teluk Nauli, Sibolga, Sumatera Utara. Spesies ini berwarna coklat kekuningan polos, pada sisi perut berwarna putih dan tidak mempunyai selaput di sela jari tangan.

Sedangkan Chiromantis baladika, ia mengatakan, ditemukan di kolam non permanen pada area kebun sawit di Sumatera Barat.

Katak mungil yang memiliki arti prajurit pembela bangsa ini memiliki punggung berwarna coklat dengan bercak coklat gelap kekuningan, sisi perut putih, pada paha terdapat pola tiga buah pita gelap melintang dan terdapat garis kuning dari ujung moncong melewati dorsolateral hingga sela paha.

"Nama baladika dari bahasa Sansekerta, artinya prajurit pembela bangsa. Ini atas permintaan rekan-rekan dari Kopassus yang melakukan Ekspedisi Bukit Barisan tahun 2011," ujar dia.

Katak bermarga Chiromantis ini merupakan kelompok katak pohon atau Rhacophoridae yang umumnya berukuran kecil, bersifat arboreal, dan hidup di habitat yang terganggu hingga hutan primer. Ciri khas dari katak bermarga Chiromantis terletak pada dua jari tangan bagian dalam dan dua jari tangan bagian luar yang dapat ditekuk hingga saling berhadapan.

Menurut dia, ada 15 spesimen katak Chiromantis yang ditemukan di Asia daratan. Sedangkan tiga spesies katak yang baru ditemukan di Indonesia berbeda morfologi dari 15 spesies yang ditemukan di Asia dataran. (*)