Jakarta (ANTARA Newsa) - Hasil riset The Indonesian Institute mengenai
jaminan sosial menyebutkan masyarakat miskin kota menginginkan sosok
presiden yang jujur, tegas, dan merakyat, khususnya dalam memperluas
akses jaminan sosial kepada masyarakat.
"Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat miskin kota, sosok
presiden yang jujur, tegas dan merakyat diharapkan oleh responden," kata
peneliti TII Arfianto Purbolaksono dalam keterangan tertulisnya di
Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan, kriteria jujur menjadi penting bagi masyarakat
karena perlu sosok pemimpin sebagai teladan untuk menjalankan
pemerintahan bebas dari korupsi. Kriteria tegas dari seorang pemimpin
menurut dia, karena ketegasan dibutuhkan untuk memimpin dan menjalankan
pemerintahan.
"Kriteria merakyat, pemimpin yang merakyat adalah pemimpin yang mau
mendengarkan dan peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
rakyat," ujarnya.
Menurut dia, kriteria-kriteria pemimpin itu yang diinginkan rakyat
untuk melanjutkan kebijakan jaminan sosial, memperluas dan mempermudah
aksesnya kepada semua lapisan masyarakat.
Khususnya, menurut Anto, masyarakat miskin mendapat kemudahan dalam mengakses program-program jaminan sosial ini.
Selain itu dia menjelaskan dalam riset itu disebutkan rekomendasi
yang diharapkan menjadi masukan kepada Presiden Indonesia periode
2014-2019 nanti, khususnya dalam jaminan sosial kepada masyarakat.
"Sosialisasi harusnya sudah dilakukan dengan masif, menyeluruh dan
rinci sebelum Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini diimplementasikan.
Pihak BPJS adalah pihak yang bertanggung jawab atas sosialisasi JKN
ini," katanya.
Kedua, penguatan birokrasi dilakukan dengan meningkatkan kompetensi
aparatur di lapangan yang bisa dimulai dari BPJS sebagai badan pelaksana
hingga pelaksana tingkat kelurahan, kecamatan, dan rumah sakit yang
langsung bersentuhan dengan masyarakat.
"Ketiga, optimalisasi e-Government guna meningkatkan partisipasi,
efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas," katanya.
Selain itu rekomendasi keempat, perlu ada proses monitoring
komprehensif dari Dewan Jaminan Sosial Nasional. Dan terakhi, perlu ada
mekanisme khusus agar masyarakat luas bisa mengontrol dan mengamati
aliran dana publik hasil kumpulan iuran jaminan sosial.
Riset tersebut bersifat deskriptif analitis dengan lokasi di DKI
Jakarta berbagai macam pertimbangan antara lain wilayah yang laju
pertumbuhan ekonominya terbesar di Indonesia.
Riset itu dilakukan dari April hingga Juni 2014 dengan teknik
pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan studi kepustakaan.
Informan berjumlah 18 orang terdiri dari tiga orang representasi
masyarakat miskin di setiap kotamadya di Jakarta dan tiga orang ahli.
Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dan validasi data berupa peer review.
Pilpres 2014 diikuti pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN,
PKS, PPP, dan PBB, sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla didukung PDI
Perjuangan, PKB, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan PKP
Indonesia.
Warga Miskin Kota Ingin Presiden Dengan Tiga Sifat Ini
pemimpin yang merakyat adalah pemimpin yang mau mendengarkan dan peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh rakyat"