Ratusan Warga Sampit Doa Bersama Tolak Bala

id Ratusan Warga Sampit Doa Bersama Tolak Bala

Ratusan Warga Sampit Doa Bersama Tolak Bala

Logo pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Ini sebagai upaya kita memohon doa kepada Allah agar daerah kita ini terhindar dari berbagai bencana, khusunya musibah kebakaran,"
Sampit (Antara Kalteng) - Ratusan warga Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berdoa bersama tolak bala yang digelar di masjid Darul Iman.

"Ini sebagai upaya kita memohon doa kepada Allah agar daerah kita ini terhindar dari berbagai bencana, khusunya musibah kebakaran," kata Camat Baamang, HM Yusransyah di Sampit, Jumat malam.

Masyarakat yang hadir berasal dari RT 1, 2, 3 dan 4 . Kawasan ini setidaknya sudah tiga kali dilanda kebakaran dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini. Bahkan Jumat sore tadi, kebakaran kembali terjadi menghanguskan satu rumah, ruang pamer dan lima barak di Jalan Hasan Mansyur, juga di Kecamatan Baamang.

Sebelumnya kebakaran terjadi pada 28 Juli siang bertepatan Idul Fitri hari pertama di Jalan Muchran Ali Gang Muda Mudi menghanguskan satu rumah dan 20 barak sewaan.

Senin (4/8) lalu, kebakaran terjadi di Jalan Muchran Ali Gang Darul Iman. Kebakaran di lokasi yang berdekatan dengan lokasi kebakaran sebelumnya ini menghanguskan delapan rumah warga sehingga membuat 34 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Sementara itu, hadir pula warga dari Kelurahan Baamang Hulu dan Baamang Hilir. Mereka ikut memanjatkan doa agar daerah mereka juga dihindarkan dari berbagai bala bencana, khususnya musibah kebakaran.

Doa tolak bala dipimpin ustadz Bandrun dan Yusri. Masyarakat diajak membaca istihfar, zikir dan berdoa bersama agar dihindarkan dari berbagai macam bencana.

Usai doa bersama, acara ditutup dengan pembacaan shalawat burdah sambil berkeliling kampung, disertai tradisi tapung tawar atau memercikkan air ke seluruh kampung. Acara ini menyita perhatian masyarakat karena rombongan berkeliling sambil membawa obor dan membaca shalawat dengan suara nyaring.

"Selain berdoa agar kita dihindarkan dari bencana, warga juga harus melakukan introspeksi diri, sabar dan berempati. Semoga tidak ada lagi bencana menimpa kita," harap H Asyikin Arpan, tokoh masyarakat sekaligus ketua panitia acara tersebut.



(T.KR-NJI/B/Z002/Z002)