Disdik Barut Gelar Pelatihan Pengelola Laboratorium Multimedia

id Disdik Barut Gelar Pelatihan Pengelola Laboratorium Multimedia , Laboratorium, multimedia,

Disdik Barut Gelar Pelatihan Pengelola Laboratorium Multimedia

Ilustrasi. (Istimewa)

Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua pihak, yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan,"
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menggelar pelatihan pengelolaan laboratorium multimedia sekolah se- kabupaten setempat tahun 2014.

"Kegiatan ini diikuti guru SMP/MTS dan SMA/MA, serta SMK sebanyak 30 orang," kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara (Barut), Iwan Fikri di Muara Teweh, Senin.

Menurut Iwan, dalam setiap pembelajaran guru harus mampu mengunakan pendekatan, strategis dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya.

Oleh karena itu, setiap guru dilatih melakukan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbagai aspek kehidupan manusia termasuk di dalam dunia pendidikan.

"Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua pihak, yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan," katanya.

Iwan menjelaskan, guru adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing seiring dengan pesatnya perkembangan TIK.

Namun masih ada keluhan dari para guru di lapangan tentang beberapa topik mata pelajaran yang tidak dapat dipaparkan secara mudah, namun dapat disajikan dengan mudah dengan menggunakan teknologi multimedia.

Dengan laboratorium multimedia memungkinkan sesuatu data dapat diolah, gambar, gambar bergerak (video dan animasi) serta suara kedalam suatu kemasan aplikasi sehingga suatu topik mata pelajaran dapat disampaikan secara komprehensif (tidak terpotong-potong).

"Melalui aplikasi ini proses belajar-mengajar menjadi lebih menyenangkan, materi lebih mudah dipahami dan memungkinkan pembelajaran secara mandiri," jelas dia.

Iwan mengatakan, visualisasi reaksi nuklir, peredaran darah manusia dan terbentuknya jagat raya dan lain-lain merupakan beberapa topik mata pelajaran yang tidak dapat difungsikan oleh laboratorium konvensional seperti laboratorium IPA, Bahasa dan laboratorium komputer yang telah lama dikenal dikalangan siswa.

Realitas di lapangan masih banyak sekolah khususnya di Kabupaten Barut yang masih belum memiliki dan mengetahui tentang fungsi dan manfaat laboratorium multimedia sebagai salah satu media pembelajaran. Berkenaan dengan hal tersebut, maka pelatihan seperti ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang fungsi, manfaat dan perawatan laboratorium multimedia.

"Sehinga berimplikasi pada peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan, sebagaimana tuntutan kurikulum 2013 yang mengamanatkan bahwa TIK itu terintegrasi dalam pembelajaran. Untuk itu, pada kesempatan ini saya harapkan agar seluruh peserta lebih tekun lagi untuk mempelajari IPTEK yang selalu berkembang setiap saat," kata Iwan.

Bagi sekolah yang telah memiliki laboratorium komputer atau bahasa dapat meningkatkan struktur dan fungsi laboratprium tersebut menjadi laboratorium multimedia dengan melengkapi beberapa peralatan seperti hardware maupun sofware.

Dan bagi sekolah yang belum memiliki salah satu laboratorium konvensional tersebut, maka pihak sekolah dapat membangun kelas multimedia dengan menyediakan pc yang dilengkapi dengan sofware multimedia, bahan ajaran berbasis TIK, koneksitas internet dan LCD Proyektor, kata dia.







(T.K009/B/I006/I006)