Pengurus Kube Barito Utara Perlu Binaan

id Pengurus Kube Barito Utara Perlu Binaan, kelompok usaha,

Pengurus Kube Barito Utara Perlu Binaan

Ilustrasi, Produk Kreativitas yang terbuat dari kelapa. (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pengurus kelompok usaha bersama di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, perlu dibina untuk menjaga kebersamaan dalam mengelola usaha.

"Saat ini anggota kelompok usaha bersama (Kube) di daerah ini masih banyak yang belum mampu memilihara rasa kebersamaan dan kesetiakawanan diantara mereka dalam mengelola usaha yang semestinya menjadi tanggung jawab bersama," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Utara, Hendro Nakalelo di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Hendro, untuk menghadapi tantangan seperti itu diperlukan sumberdaya manusia pada pihaknya khusus pada bidang sosial agar memiliki ilmu pengetahuan sebagai tenaga pendamping pengelola usaha Kube itu ditingkat desa maupun perkotaan seperti yang di kelurahan

Pengurus dan anggota Kube perlu diberikan bimbingan, jadi tidak hanya diberi bantuan akan tetapi harus ada binaan seperti pelatihan maupun sosialisasi lainnya.

"Diharapkan melalui kegiatan itu agar mereka mendapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan baik pengelolaan usaha maupun pengelolaan administrasi dan keterampilan usahanya," kata dia.

Hendro mengatakan pihaknya selalu mengikut sertakan petugas tenaga kesejahteraan sosial masyarakat dan PNS di bidang sosial dalam kegiatan bimtek serta diklat profesi pekerja sosial maupun bimtek pembangunan kesejahteraan sosial oleh Badan Diklat Sosial Regional Kalimantan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana cadangan untuk penyediaan logistik non beras guna persiapan penanggulangan korban bencana. Sebab bencana itu sulit dipridiksi, namun tentu juga perlu kesiapan untuk kegiatan lapangan setidaknya melalu dana cadangan tersebut," katanya.

Dia menjelaskan, tahun 2014 ini sebanyak 25 Kube tersebar di empat desa Kecamatan Teweh Baru, mendapat bantuan modal usaha dari program penanggulangan kemiskinan perkotaan Kementerian Sosial Republik Indonesia 2014.

"Masing-masing Kube atau kelompok menerima bantuan modal usaha sebesar Rp20 juta, dengan sistem penyaluran bantuan stimulan disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia," katanya.

Ke empat desa tersebut saat ini sudah penetapan dan rencana penyalurannya secara tunai melalui rekening masing-masing Kube antara lain Desa Liang Naga mendapat bantuan Rp100 juta dengan jumlah rumah tangga miskin (RTM) 50 orang dari 5 kube,

Desa Malawaken Rp120 juta jumlah RTM 60 orang dari 6 kelompok serta Desa Hajak dan Sabuh masing-masing jumlah RTM 70 orang masing-masing tujuh kelompok dengan nilai bantuan masing-masing Rp 140 juta.

"Seluruh kube dalam waktu dekat akan mencairkan dan digunakan untuk kebutuhan sesuai dengan usahanya yang tercantum dalam profosal Kube," ujar Hendro.


 (T.K009/B/Z002/Z002)