Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri
menilai hasil kejuaraan Piala Asia 2014 di Myanmar sangat bermanfaat
untuk perkembangan tim karena semua pemain bisa belajar banyak pada
kejuaraan yang diikuti tim-tim terbaik Asia itu.
Pada kejuaraan yang juga babak kualifikasi Piala Dunia U-20 itu,
Timnas Garuda Jaya bisa dikatakan gagal total karena tidak pernah meraih
kemenangan dari tiga pertandingan yang harus dijalani. Evan Dimas dan
kawan-kawan menjadi juru kunci Grup B dengan nol poin.
"Meskipun kami mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, kami
belajar banyak dari kejuaraan ini. Hasil ini sangat bagus untuk
perkembangan tim," kata Indra Sjafri seperti yang dilansir laman resmi
AFC, Selasa.
Menurut dia, kejuaran Piala Asia U-19 di Myanmar merupakan ajang
bagi pemain muda Indonesia untuk belajar. Apalagi Indonesia telah lama
absen pada kejuaraan usia muda paling bergengsi di Asia yang juga ajang
kualifikasi Piala Dunia U-20 itu.
Dengan turun di Piala Asia, kata dia, diharapkan semua pemain
kedepannya bisa tumbuh menjadi pemain terbaik dan bisa kembali
memperkuat timnas dilevel yang lebih tinggi. Selain itu diharapkan pula
bisa berkembang dilevel klub.
"Mudah-mudahan mereka dapat tumbuh dengan baik. Makanya kami
berharap klub bisa memberikan kesempatan pada pemain muda ini terus
berkembang," kata pelatih asal Sumatra Barat itu.
Timnas Indonesia U-19 pada Piala Asia 2014 mengalami tiga kekalahan
beruntun. Kekalahan pertama saat menghadapi Uzbekistan dengan skor
telak 1-3. Kekalahan ini membuat perjalanan timnas untuk memenuhi target
tersendat.
Pertandingan kedua melawan Australia seharusnya dapat dimenangkan
jika ingin menjaga asa lolos ke putaran kedua. Namun, Evan Dimas dan
justru mengalami kekalahan tipis 0-1. Kekalahan ini memupus impian
Timnas Garuda Jaya lolos ke putaran berikutnya termasuk ke Piala Dunia
U-20.
Kesempatan tertutup membuat Timnas Indonesia U-19 kehilangan taji.
Terbukti pada pertandingan penyisihan Grup B terakhir melawan Uni Emirat
Arab (UEA) di Wunna Theikdi Stadium, Nay Pyi Taw, Myanmar harus
mengalami kekalahan telak 1-4. Bagi lawan, kemenangan ini membawanya ke
putaran berikutnya bersama Uzbekistan.
Kekalahan Timnas Indonesia U-19 ini bukan sepenuhnya pemain tampil
buruk. Namun, pola permainan Evan Dimas dan kawan-kawan sudah terbaca
oleh lawan. Padahal salah satu lawan yaitu UEA sebelumnya mengalami dua
kekalahan beruntun dari Indonesia.
Ujicoba panjang dan siaran langsung pertandingan timnas juga
ditengarai menjadi salah satu sebab. Calon lawan akan dengan mudah
mempelajari cara bermain timnas melalui rekaman pertandingan. Kedepan,
diharapkan pembinaan usia muda dilakukan secara berjenjang dan
terprogram dengan baik.
Indra : hasil kejuaraan untuk perkembangan timnas U-19
Meskipun kami mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, kami belajar banyak dari kejuaraan ini. Hasil ini sangat bagus untuk perkembangan tim,"