Peneliti Ungkap Alasan Daging Merah Bisa Rusak Jantung

id Peneliti Ungkap Alasan Daging Merah Bisa Rusak Jantung, Daging Merah

Temuan ini mengidentifikasi cara dan target terapi untuk mencegah perkembangan penyakit jantung.
Washington (ANTARA News) - Para peneliti akhirnya mengungkapkan alasan mengapa daging merah dapat merusak jantung, menurut mereka bakteri usus dapat mengubah nutrien dalam daging merah menjadi metabolit (produk hasil metabolisme) yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Lebih lanjut, pemimpin studi dari Cleveland Clinic, Stanley Hazen, mengungkapkan, bakteri dalam usus mengubah L- Carnitine, yakni nutrien berlimpah dalam daging merah, menjadi senyawa yang dinamakan trimethylamine. Senyawa ini kemudian berubah menjadi metabolit yang dinamakan trimethylamine-N-oksida (TMAO).

Para peneliti juga mengidentifikasi metabolit kedua, yakni gamma-butyrobetaine, yang diproduksi sekitar 1.000 kali lipat lebih tinggi dibandingkan TMAO. Kedua metabolit ini, menurut mereka, menyebabkan aterosklerosis, yakni pengerasan arteri yang dapat mengarah pada serangan jantung, penyakit jantung dan stroke.

"Temuan ini...menunjukkan target baru untuk mencegah aterosklerosis, misalnya dengan menghambat berbagai enzim bakterial atau merubah komposisi bakteri usus dengan probiotik dan cara lainnya," kata Hazen.

Kemudian, penelitian ini juga memperlihatkan, dua tipe bakteri berbeda yang bertanggung jawab untuk memetabolisme L- Carnitine menjadi gamma-butyrobetaine dan TMAO.

Para peneliti mengungkapkan, temuan yang dipublikasikan dalam U.S. Journal Cell Metabolism, ini dapat mengarahkan pada strategi baru untuk penyelamatan kesehatan kardiovaskular individu.

"Temuan ini mengidentifikasi cara dan target terapi untuk mencegah perkembangan penyakit jantung. Sementara itu, studi-studi masa kini dapat membantu kita untuk mengembangkan sebuah intervensi yang memperbolehkan seseorang 'memiliki steak dan memakannya' sembari berkurangnya urusan mengembangkan penyakit jantung," ujar Hazen seperti dikutip Xinhua.
(*)

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa