Pemboman Di Donetsk Ukraina, Renggut Banyak Korban Jiwa

id Pemboman Di Donetsk Ukraina, Renggut Banyak Korban Jiwa

Kiev (ANTARA News) - Pemboman gencar mengguncang Kota Donetsk di Ukraina Timur pada Rabu (4/2), sehingga merenggut banyak korban jiwa, kata pihak berwenang.

Menurut layanan pers di Kantor Jaksa Agung Ukraina, beberapa bom menghantam dua rumah sakit dan satu gedung taman kanak-kanak di wilayah permukiman di kota itu sekitar pukul 11.00 waktu setempat (16.00 WIB), dan menewaskan "dari empat sampai 10 warga sipil".

Jumlah korban jiwa secara pasti direncanakan disiarkan belakangan, kata kantor layanan pers tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua, Kamis pagi.

Sementara itu, beberapa laporan dari Kementerian Darurat di Republik Rakyat Donetsk --yang diproklamasikan secara sepihak-- menyatakan tak kurang dari 15 orang tewas akibat pemboman tersebut.

Dalam perkembangan lain di Donetsk, tiga warga sipil tewas dan delapan orang lagi cedera setelah mereka terjebak di dalam baku-tembak antara prajurit militer pemerintah dan gerilyawan pro-kemerdekaan, kata dewan kota praja setempat.

Prajurit militer pemerintah dan gerilyawan terlibat bentrokan sengit di Ukraina Timur sejak April 2014. Lebih dari 5.350 orang telah tewas dan tak kurang dari 12.300 orang lagi cedera.

Babak paling akhir pembicaraan perdamaian di Minsk, Ibu Kota Belarusia, dengan tujuan menghentikan pertumpahan darah, berakhir tanpa hasil nyata pada penghujung Januari. Kedua pihak saling menuduh bahwa masing-masing pihak tak ingin mencapai kesepakatan.

Pada Rabu, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini, menyerukan dilakukannya gencatan senjata segera di Ukraina Timur untuk memungkinkan warga sipil menghindari peningkatan pertempuran antara prajurit militer pemerintah dan gerilyawan --yang didukung Rusia.

"Rangkaian peningkatan kekerasan di Ukraina Timur perlu dihentikan," kata Mogherini. Ia menambahkan suaranya pada seruan Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) agar "semua pelaku di kawasan Debaltseve dan sekitarnya mencapai gencatan senjata lokal sementara selama setidaknya tiga hari, dan itu mesti segera dilaksanakan".

Gerilyawan Ukraina sekarang berusaha merebut Debaltseve, pusat kereta api strategis di antara benteng mereka di Donetsk dan Lugansk, setelah mereka mengingkari kesepakatan gencatan senjata lemah yang disepakati pada September.

(Uu.C003)