Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Narkotika Nasional Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memetakan kawasan yang memiliki potensi peredaran dan penggunaan narkotika, psikotropika, dan obat terlarang.
"Kita lakukan pemetaan untuk wilayah yang berpotensi tinggi menjadi lokasi peredaran serta pemakaian narkoba," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palangka Raya, M Soedja`i, Rabu.
Ia mengatakan lokasi yang dinilai potensial tersebut akan dilakukan pengawasan guna mencegah penggunaan dan peredaran barang haram itu semakin meluas. Namun untuk lokasi tersebut belum bisa mempublikasikan agar upaya pengawasan dapat dilakukan maksimal.
"Kita sudah petakan kawasan yang rawan. Pemetaan ini akan kami gunakan dalam menangani kasus narkoba yang ada. Pemetaan ini sangat berguna sehingga kita bisa menentukan fokus dalam penanganan dan bukan tidak mungkin kita bisa ungkap jaringan mulai dari situ," katanya.
Ia menambahkan, tak hanya wilayah peredaran yang dipetakan tetapi jalur-jalur peredaran, modus yang digunakan pengedar, usia pengguna dan jenis obat yang digunakan juga dilakukan pendataan sehingga pihaknya lebih mudah untuk melakukan pengawasan.
"Apakah melalui jalan darat, melalui air, atau udara, itu kita petakan. Apakah dari Surabaya, Jakarta, atau dari Kalimantan sendiri," katanya.
Ia mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya untuk mewujudkan Kota Palangka Raya bebas narkoba dengan melaksanakan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) baik itu melalui sosialisasi, penyuluhan, bekerjasama dengan pemerintah atau dengan tokoh masyarakat.
"Kita juga kerjasama dengan tokoh masyarakat, ibu-ibu PKK, mengadakan seminar, penyuluhan ke sekolah-sekolah, dan dalam waktu dekat kita juga akan ada MOU dengan salah satu komunitas di Palangka Raya," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga tidak segan untuk bertindak tegas terhadap para pelaku pengedar narkoba. Selain itu ia juga mengharapkan peran masyarakat dalam upaya pemberantasan peredaran barang haram itu.
"Peran masyarakat dibutuhkan dalam upaya pemberantasan narkoba. Bukan hanya kami atau kepolisian. Informasi dari masyarakat bisa saja menjadi langkah awal mengungkapkan jaringan peredaran narkoba di daerah ini," katanya.
(T.KR-RNA/B/B015/B015)
Berita Terkait
Jelang arus mudik, BMKG Pangkalan Bun perkirakan kondisi gelombang laut aman
Selasa, 26 Maret 2024 16:59 Wib
Luas panen jagung pipilan di Kalteng mencapai 5,94 ribu hektare
Senin, 25 Maret 2024 16:06 Wib
Ini kumpulan cara hindari obesitas dan jaga berat badan
Kamis, 14 Maret 2024 12:36 Wib
Bawaslu Kalteng tak temukan ada media berpihak ke salah satu peserta Pemilu 2024
Kamis, 7 Maret 2024 19:11 Wib
Sampit alami inflasi tahunan 2,14 persen pada Februari 2024
Minggu, 3 Maret 2024 18:52 Wib
Bawaslu Gunung Mas tangani satu kasus dugaan pelanggaran netralitas ASN
Rabu, 28 Februari 2024 15:31 Wib
Bawaslu Kotim bersihkan APK di masa tenang
Senin, 12 Februari 2024 17:57 Wib
Bawaslu Kotim gelar apel siaga pengawasan masa tenang dan pungut hitung
Minggu, 11 Februari 2024 20:03 Wib