Kelurahan Jambu Dijadikan Lokasi Kampung Siaga Bencana

id Ompie Herby, Kelurahan Jambu Dijadikan Lokasi Kampung Siaga Bencana, Panglima Batur Desa Trahean, Kecamatan Teweh Selatan

Kelurahan Jambu Dijadikan Lokasi Kampung Siaga Bencana

Wakil Bupati Barito Utara (Barut) Ompie Herby (Istimewa)

...Penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi peran serta masyarakat lebih diutamakan,"
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dikukuhkan menjadi kampung siaga bencana di daerah tersebut.

"Dikukuhkannya kelurahan ini daerah ini paling rawan diterjang banjir," kata Wakil Bupati Barito Utara, Ompie Herby saat menutup kemah bakti kebangsaan di bumi perkemahan Panglima Batur Desa Trahean Kecamatan Teweh Selatan, Kamis.

Pengukuhan ini untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman dan risiko bencana, maka harus dilakukan pencegahan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada di lingkungannya.

Apalagi kawasan Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru yang terletak di bataran Sungai Barito ini sering diterjang banjir, tidak sedikit dampak kerugian yang ditimbulkan baik berupa kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

"Mudah-mudahan pada kesempatan berikutnya desa-desa lainnya yang tergolong daerah rawan bencana, akan mendapat giliran yang sama," kata Ompie.

Wakil menjelaskan kampung siaga bencana di Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru ini dengan maksud agar seluruh lapisan masyarakat harus berupaya maksimal untuk mampu memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya dan resiko bencana.

Selain itu, perlu dibentuk jejaring siaga bencana berbasis masyarakat dan memperkuat interaksi sosial anggota masyarakat.

"Kampung siaga bencana diharapkan mampu mengorganisasikan masyarakat terlatih siaga bencana dan mewujudkan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat yang berkesinambungan serta mampu mengoptimalkan potensi untuk penanggulangan bencana," jelas dia.

Ompie mengatakan, pembentukan kampung siaga bencana diharapkan mampu memberi perubahan paradigma penanggulangan bencana tidak hanya berorientasi pada penanggulangan kedaruratan bencana, melainkan juga berorientasi pada mitigasi dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang terkonsentrasi pada pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

Diharapkan pada periode berikutnya, desa atau kelurahan lainnya yang rawan bencana banjir mendapat giliran yang sama.

"Perlu saya ingatkan bahwa dalam penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi peran serta masyarakat lebih diutamakan," ujar Ompie Herby.




(T.K009/B/S019/S019)