Produksi Sampah di Seruyan Capai 2 Ton Sehari

id sampah, 3R, VLH seruyan

Produksi Sampah di Seruyan Capai 2 Ton Sehari

Ilustrasi - Sampah plastik (FOTO ANTARA/Kiki Cahyadi)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengatakan produksi sampah rumah tangga di wilayahnya mencapai dua ton sehari.

"Berdasarkan data yang ada, jumlah produksi sampah rumah tangga yang berasal dari sepuluh kecamatan di Seruyan mencapai dua ton setiap hari," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Seruyan Bahrun Abbas di Kuala Pembuang, Jumat.

Ia menjelaskan, untuk menekan volume sampah yang cenderung meningkat, BLH akan fokus untuk membenahi pola hidup masyarakat dalam mengelola sampah, salah satunya mengajak masyarakat untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R, yakni reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (daur ulang).

"Apabila prinsip 3R ini benar-benar diterapkan, maka dapat mengurangi volume dan penumpukan sampah di berbagai tempat," katanya.

Ia yakin pengelolaan sampah dengan sistem 3R dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari masyarakat di daerah tersebut.

Bahkan beberapa bagian dari prinsip 3R sudah dilakukan oleh warga desa sejak lama, misalnya menggunakan peralatan berbahan dasar dari alam yang dapat digunakan secara berulang-ulang, seperti bakul yang berbahan dasar bambu, rotan atau rumput purun.

"Kearifan lokal seperti ini dapat kita tumbuhkan kembali, jadi saat berbelanja ke pasar, orang tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik, cukup membawa bakul yang dapat dimafaatkan berulang-ulang dan digunakan dalam waktu yang lama," katanya.

Ia mengungkapkan, apabila prinsip 3R ini benar-benar diterapkan, maka sampah yang diproduksi masyarakat dapat diolah atau didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat.

"Sampah yang diproduksi oleh rumah tangga saja tetapi juga berbagai aktivitas sosial ekonomi kota, termasuk usaha industri, perdagangan maupun yang lainnya, dapat dipilih dan dipilah, dan pasti masih ada yang dapat dimanfaatkan kembali," katanya.*