Wabup Kotawaringin Timur Minta UN Tak Dianggap Remeh

id Wabup Kotawaringin Timur Minta UN Tak Dianggap Remeh, HM Taufiq Mukri

Wabup Kotawaringin Timur Minta UN Tak Dianggap Remeh

Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi tengah) dan M Taufiq Mukri (kanan)

Sampit (Antara Kalteng) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, HM Taufiq Mukri menegaskan bahwa ujian nasional tetap penting dan harus dijalani dengan sungguh-sungguh meski tidak lagi menjadi penentu kelulusan.

"Saya berharap seluruh siswa mengikuti ujian nasional ini. Mudah-mudahan semua mendapat hasil yang bagus. Tadi tidak ada keluhan. Para guru dan pengawas cukup aktif," kata Taufiq di Sampit, Senin.

Di sela kesibukannya, Taufiq menyempatkan diri meninjau pelaksanaan ujian nasional hari pertama. Pagi-pagi, dia terlihat memantau ujian nasional di SMPN 2 Sampit, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi.

Kunjungan ini sudah jauh-jauh hari direncanakan Taufiq. Dia ingin memberi dukungan moril kepada para siswa dan pihak sekolah untuk melaksanakan ujian nasional dengan baik dan meraih hasil yang maksimal.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi mengingatkan pihak sekolah agar tidak terlena meski kewenangan penentuan kelulusan siswa kini dikembalikan ke pihak sekolah.

"Kebijakan pemerintah bahwa kelulusan ditentukan sekolah tapi kita tetap mengharapkan mutu dan kualitas pendidikan harus dipertahankan dan ditingkatkan. Jangan malah santai-santai," kata Suparmadi.

Tahun ini, ujian nasional bukan lagi penentu kelulusan. Kebijakan ini disambut gembira karena selama ini ujian nasional seolah-olah menjadi momok menakutkan bagi siswa, guru dan orangtua siswa.

Meski kini ujian nasional bukan lagi penentu mutlak kelulusan, pihak sekolah diharapkan tetap terus berusaha meningkatkan kualitas anak didik mereka.

Dia mengatakan, ujian nasional akan menjadi alat ukur yang bagus untuk melihat sejauh mana kemampuan para siswa dan keberhasilan pihak sekolah dalam memberikan ilmu kepada anak didik, dibanding sekolah lain.

Ujian nasional tingkat SMP sederajat digelar pada 5 hingga 7 Mei. Jumlah peserta ujian nasional sebanyak 6.424 siswa yang tersebar di 118 sekolah di 17 kecamatan yang ada di daerah ini.