Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Agung Amerika Serikat Loretta Lynch
menuduh sembilan pejabat dan mantan pejabat FIFA telah membajak sepak
bola dunia untuk menyelenggarakan "Piala Dunia suap" yang menguntungkan
kantong mereka sendiri sebesar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp1,965
triliun.
Loretta Lynch mengatakan para pejabat FIFA diduga telah
menjalankan skema yang "merajalela, sistemik dan mengakar" untuk
"mengutip jutaan dolar dari suap dan kickback (uang pelicin)".
Saat
mengumumkan dakwaan kepada sembilan pejabat FIIFA, yang tujuh di
antaranya ditangkap di sebuah hotel bintang lima di Swiss, Lynch
berkata, "Mereka seharusnya menegakkan aturan yang mempertahankan sepak
bola tetap jujur dan membela integritas permainan. Alih-alih, mereka
mengorupsi bisnis sepak bola di seluruh dunia demi kepentingan mereka
dan memperkaya mereka sendiri."
Lynch mengatakan sembilan pejabat
FIFA, termasuk mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner, dan lima
eksekutif pemasaran olah raga telah menjalankan "skema berumur 24 tahun
untuk memperkaya diri mereka sendiri melalui korupsi sepak bola
internasional".
Dia mendakwa bahwa suap dan korupsi meranggas
dari penjualan hak siar televisi sampai pemilihan negara yang akan
menjadi tuan rumah Piala Dunia dan turnamen-turnamen sepak bola lainnya.
"Individu-individu
dan organisasi-organisasi ini terlibat dalam suap untuk menentukan
siapa yang akan menayangkan pertandingan-pertandingan; di mana
pertandingan akan digelar; dan siapa yang menjadi pengurus organisasi
yang mengawasi sepak bola di seluruh dunia," tuduh Lynch.
"Mereka
mengorupsi bisnis sepak bola di seluruh dunia demi kepentingan mereka
dan memperkaya diri mereka sendiri. Mereka melakukan ini terus menerus
dari tahun ke tahun, dari turnamen ke turnamen."
Lynch mengatakan
akan berusaha mengekstradidi orang-orang itu ke AS untuk diadili
sesegera mungkin. Jika terbukti melakukan pemerasan, yang adalah tuduhan
paling serius dari 47 dakwaan yang dialamatkan kepada para pejabat
korup FIFA itu, beberapa di antara orang itu terancam penjara 20 tahun.
Lynch
mengatakan FIFA mesti mempertimbangkan apakah akan terus
menyelenggarakan Piala Dunia 2018 di Rusia dan Piala Dunia 2022 di
Qatar.
Kelly Curries, pejabat kejaksaan wilayah timur New York,
berkata, "Ini adalah awal dari langkah kami, bukan akhir. Kami memburu
individu-individu dan entitas-entitas di berbagai negara."
Ada 25
pesekongkol yang tak diungkapkan dalam dakwaan jaksa AS ini, termasuk
orang-orang yang berkaitan dengan komitee penawaran Piala Dunia 2010
Afrika Selatan.
Dakwaan ini diumumkan pada sebuah jumpa pers di
New York Rabu waktu setempat dengan langsung dipimpin Lynch yang
dikelilingi para pejabat senior FBI dan unit investigasi kriminal dari
Ditjen Pajak AS Internal Revenue Service (IRS).
Richard Weber,
ketua penyidik unit investigasi kriminal IRS, berkata, "Ini sungguh
Piala Dunia suap dan hari ini kami mengeluarkan kartu merah untuk FIFA".
Dia menambahkan, "Para penggemar sepak bola pastinya tidak mempedulikan para pejabat yang mengkorupsi olah raga mereka."
James Comey, Direktur FBI, mengatakan sepak bola telah "dibajak oleh korupsi".
Para
pejabat dan mantan pejabat FIFA yang didakwa AS itu adalah Eduardo Li,
Jeffrey Webb, Eugenio Figueredo, Jack Warner, Julio Rocha, Costas
Takkas, Rafael Esquivel, José Maria Marin dan Nicolás Leoz.
Warner
dan Leoz bukan termasuk yang ditangkap di Swiss; Leoz telah
mengundurkan diri dari Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan
pada 2013, sedangkan Warner menempati banyak posisi dalam berbagai
organisasi sepak bola internasional pada 2011, demikian New York Times.
Berita Terkait
Rumah Harvey Moeis digeledah Kejagung terkait korupsi timah
Senin, 1 April 2024 16:04 Wib
Kabiro Umum Mahkamah Agung Supandi dipanggil KPK terkait kasus dugaan TPPU
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Kejagung sita 687 juta lembar saham dari terpidana Heru Hidayat
Sabtu, 30 Maret 2024 14:21 Wib
Satu korupsi importasi gula ditetapkan tersangka
Sabtu, 30 Maret 2024 12:40 Wib
Amankan ibadah Jumat Agung, Polisi dan TNI Patroli ke sejumlah gereja di Palangka Raya
Jumat, 29 Maret 2024 19:33 Wib
Jaksa Agung terima laporan dugaan korupsi pada LPEI dari Menkeu
Senin, 18 Maret 2024 13:45 Wib
Wakil Jaksa Agung RI evaluasi birokrasi pembangunan Zona Integritas di Katingan
Jumat, 1 Maret 2024 16:41 Wib
Polda Kalteng berikan layanan kesehatan gratis di Palangka Raya
Jumat, 26 Januari 2024 10:38 Wib