Petani Dan AGU Belum Sepakati Harga TBS

id Petani Dan AGU Belum Sepakati Harga TBS, PT Antang Ganda Utama, TBS Kelapa Sawit

Petani Dan AGU Belum Sepakati Harga TBS

Ilustrasi, Panen Kelapa Sawit (FOTO ANTARA/Teresia May)

...Kedua pihak masih belum sepakat masalah harga TBS untuk bulan September ini,"
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Petani plasma di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dan perusahaan PT Antang Ganda Utama belum sepakat terkait penetapan harga tandan buah segar kelapa sawit pada September 2015.

"Dari pertemuan hari ini (Kamis) kedua pihak masih belum sepakat masalah harga TBS untuk bulan September ini," kata Kepala Bidang Produksi Perkebunan pada Dinas Kehutanan, dan Perkebunan Barito Utara Tri Indra Hartono di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Tri Indra, petani plasma yang dihadiri sejumlah pengurus koperasi dan manajemen PT AGU sepakat pertemuan akan dilakukan kembali pada Senin (7/9) dengan menghadirkan sejumlah pihak terkait diantaranya kelompok kerja penetapan TBS Kalteng.

Para petani tetap meminta harga TBS bulan ini berdasarkan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi pemerintah Provinsi Kalteng pada akhir Agustus 2015 di Palangka Raya.

"Dalam ketetapan bulan ini sesuai hasil rapat tersebut harga TBS Rp1.336/Kg turun dibanding bulan Agustus 2015 Rp1.501/kg, sedang harga dari PT AGU hanya sekitar Rp700 sampai Rp800/Kg," katanya.

Tri Indra mengatakan dalam ketetapan itu juga untuk pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik ditetapkan 81,72 persen atau turun dibanding dengan periode sebelumnya 82,98 persen.

Harga jual inti sawit (PKO) anjlok dari sebelumnya Rp4.486 menjadi Rp3.854/kg sedangkan harga jual CPO di pasar dalam negeri juga turun menjadi Rp6.751/Kg dari Rp7.407/Kg.

"Jadi petani minta harga itu tetap sesuai hasil rapat, karena harga TBS itu juga telah turun, kalau menggunakan harga yang diminta PT AGU berkisar Rp700-Rp800/kg, maka petani semakin terpukul," kata dia.

Sementara alasan PT AGU menurunkan harga karena menyesuaikan dengan kondisi ekonomi sekarang yang berdampak pada produksi perusahaan, selain itu guna menyamakan haraga TBS di daerah Sumatera yang sudah sekitar Rp700-Rp800/kg.

"Kita harapkan dalam pertemuan nanti ada kesepakatan kedua pihak dengan tidak ada yang dirugikan," kata Tri Indra.