Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pengarahan dan kuliah umum kepada peserta program pendidikan singkat dan reguler Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta, Senin.
Lemhannas menyelenggarakan dua program pendidikan, yakni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XX dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LIII yang dimulai sejak beberapa bulan lalu.
Dalam kuliah umumnya, Wapres Kalla menyampaikan berbagai hal penting mengenai ketahanan nasional khususnya ketahanan di bidang maritim.
"Ketika kita berbicara tentang maritim, ada perubahan mendasar dalam pikiran kita. Kalau dulu ada pemikiran apa yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan, maka sekarang kita harus membalik itu menjadi apa yang mempersatukan Jawa dan Kalimantan. Cara berpikir itu harus menjadi pemahaman bersama, sehingga penting agar kebijakan-kebijakan nasional kita berkembang," kata Wapres Kalla di Istana Wapres Jakarta, Senin.
Dengan kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar terdiri atas lautan, maka penting bagi seluruh komponen bangsa untuk membangun infrastruktur yang sesuai dengan kondisi kemaritiman.
Salah satunya adalah menciptakan transportasi laut dengan menggunakan kapal besar yang mampu mengangkut puluhan ribu kontainer, sehingga biaya pengirimannya lebih murah.
"Orang suka mengeluh mengangkut barang dari Jepang ke Indonesia lebih murah daripada dari Jakarta ke Papua atau Maluku. Persoalannya, Jepang punya kapal besar yang bisa mengangkut 10.000 kontainer, tapi karena penduduk di Papua sedikit maka digunakan kapal kecil yang biayanya jauh lebih mahal dari kapal besar," jelasnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap para peserta PPSA dan PPRA, yang sebagian besar terdiri atas pejabat pembuat kebijakan, untuk dapat memikirkan potensi tanah air dan menciptakan inovasi berdasarkan kemampuan tersebut.
Gubernur Lemhannas Budi Soesilo Supandji mengatakan program pendidikan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi tantangan kebangsaan dan menyiapkan kader nasional dalam mematangkan tingkat kepemimpinan nasional.
"Ini sekaligus untuk mematangkan kepemimpinan tingkat nasional dalam menghadapi lingkungan strategis dalam dunia global," katanya.
PPSA XX dimulai sejak 11 Mei hingga 5 November dengan diikuti 80 peserta dari anggota TNI, Polri, kementerian, pemerintah daerah, akademisi, partai politik serta organisasi kemasyarakatan.
Sementara PPRA LIII berlangsung selama 7,5 bulan sejak 3 Maret hingga 29 Oktober dengan diikuti 117 peserta dari kalangan yang sama ditambah dari perwakilan negara sahabat, antara lain Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Timor Leste, Myanmar dan Zimbabwe.
Berita Terkait
Sambut lebaran, Samsung beri promo ponsel harga 3 Jutaan
Jumat, 29 Maret 2024 16:43 Wib
Penyerang Vietnam nyatakan siap beri kekalahan untuk Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 11:23 Wib
PSSI beri hukuman kepada Persiraja, Malut, dan sejumlah klub lain
Senin, 25 Maret 2024 8:12 Wib
Teras Narang beri wejangan ke mahasiswa se-Indonesia di UKI Jakarta
Jumat, 22 Maret 2024 19:21 Wib
Polda Kalteng beri bantuan sosial ke panti asuhan di Palangka Raya
Jumat, 22 Maret 2024 15:10 Wib
Pj Bupati: Rakornas beri peluang Barito Selatan sebagai penyangga IKN
Selasa, 19 Maret 2024 7:34 Wib
OJK Kalteng beri pelayanan dan edukasi masyarakat di Ramadhan Festival
Jumat, 15 Maret 2024 11:40 Wib
Berikut makanan yang baik dikonsumsi sebelum dan setelah yoga
Kamis, 14 Maret 2024 19:05 Wib