Legislator: Pendidikan Jangan Terhenti Akibat Kabut Asap

id Pendidikan Jangan Terhenti Akibat Kabut Asap, Nenie Adriati Lambung, Kabut asap palangkaraya

Legislator: Pendidikan Jangan Terhenti Akibat Kabut Asap

Ilustrasi. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kalangan anggota DPRD Kota Palangka Raya mengatakan pendidikan yang ada di daerah itu jangan sampai terhenti akibat kabut asap yang hingga kini masih melanda sejumlah wilayah Kalimantan Tengah.

"Peserta didik harus mendapatkan haknya di bidang pendidikan, jangan sampai kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan menjadi hambatan bagi peserta didik untuk menuntut ilmu," kata Ketua Komisi B DPRD Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung, di Palangka Raya, Minggu.

Untuk mendapatkan pendidikan, lanjut dia, anak-anak tak harus turun ke sekolah akibat kabut asap yang hingga kini masih melanda, melainkan bisa dilakukan di rumah dan memanfaatkan sejumlah alat komunikasi.

"Bisa dengan internet ataupun diberikan tugas selama sekolah diliburkan. Yang terpenting hak anak untuk mendapatkan pendidikan tidak terhenti dan tetap dipertahankan," jelas Nenie.

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku prihatin dengan kondisi yang menimpa sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. Menurut dia, kabut asap merupakan bencana yang terus berulang dari tahun ke tahun. Seharusnya pemerintah ada solusi konkret untuk mengatasi bencana tahunan tersebut.

Jangan sampai bencana kabut asap tersebut selalu terjadi setiap tahunnya, sehingga banyak yang dirugikan. Seperti gangguan kesehatan pernafasan atau ISPA terhadap masyarakat, aktivitas pendidikan pun ikut lumpuh.

"Pemerintah harus lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada pembakar lahan. Penegakan hukum jangan sampai berat sebelah, ibarat hukum bisa dibeli dengan uang dan lobi-lobian tertentu," tandas Nenie.

Selain itu, kabut asap tak hanya melumpuhkan aktivitas pendidikan, tetapi juga melumpuhkan penerbangan ke daerah yang terkena bencana kabut asap tersebut.

Kabut asap akibat kebakaran lahan tersebut juga menyebabkan hampir ribuan warga di `Kota Cantik` Palangka Raya terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).