Survei: Petahana Kotim Raih Dukungan Tertinggi

id pilkada kotim, petahanan kotim, survei pilakada kotim, LSKP-LSI Network

Survei: Petahana Kotim Raih Dukungan Tertinggi

Direktur LSKP-LSI Network menjelaskan hasil survei mereka terkait rencana pemilu kepala daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (20/9/2015). Hasilnya, pasangan petahana H Supian Hadi-HM Taufiq Mukri memperoleh dukungan terbesar dan signifikan

Sampit (Antara Kalteng) - Pasangan H Supian Hadi dan HM Taufiq Mukri yang kembali berpasangan maju pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur 9 Desember nanti, meraih dukungan sangat signifikan dari masyarakat setempat, jauh dibanding pasangan calon lainnya.

"Tingginya elektabilitas Supian Hadi-Taufiq Mukri karena tingginya kepuasan masyarakat terhadap kinerja pasangan ini selama menjadi bupati/wakil bupati. Sebanyak 84 persen masyarakat menyatakan puas, 12,8 persen tidak puas dan 3,2 persen menjawab tidak tahu," kata Direktur Lembaga Survei Kebijakan Publik-Lingkaran Survei Indonesia Network, Sunarto di Sampit, Minggu.

LSKP-LSI Network sengaja melakukan survei menjelang pemilu kepala daerah serentak di Indonesia. Survei dilakukan di sejumlah daerah yang dianggap dinamikanya menarik, salah satunya di Kotim.

Survei dilakukan pada 7 hingga 12 September lalu dengan jumlah responden awal 440 orang di 17 kecamatan di Kotim. Metode yang digunakan yaitu "mutistage random sampling" (sampel acak dalam berbagai tingkatan) dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan tingkat kesalahan (margin of error) kurang lebih 4,8 persen.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotim diikuti empat pasang calon yaitu Djunaidy Drakel-Heriyanto (Djuara), H Supian Hadi-HM Taufiq Mukri (Sahati), Muhammad Arsyad-H Nadiansyah (Madani) dan Muhammad Rudini-H Supriadi (Zamrud).

Hasil survei, pasangan H Supian Hadi-HM Taufiq Mukri memperoleh dukungan 73,3 persen, Muhammad Rudini-H Supriadi memperoleh 4,8 persen, Muhammad Arsyad-H Nadiansyah memperoleh 3,4 persen dan Djunaidy Drakel-Hariyanto memperoleh 0,5 persen. Sisanya merupakan "swing voters" atau pemilih yang belum menetapkan pilihannya yaitu sebesar 18,0 persen.

Perolehan suara pasangan Supian Hadi-Taufiq Mukri mendominasi di semua kecamatan. Memang ada konsentrasi dukungan pasangan calon lain di titik-titik tertentu, namun dilihat dari perolehan kecamatan maka pasangan dengan slogan Sahati ini tetap memperoleh dukungan terbesar di tiap kecamatan.

"Tapi di sini agak unik. Dulu ketika para kandidat lain ditetapkan KPU belum ditetapkan KPU, dukungan untuk Supian Hadi sudah tinggi, tapi setelah kandidat lain sudah ditetapkan dan melakukan mobilisasi, elektabilitas Supian Hadi malah naik sedikit.

Itu kemungkinan, para pesaing baru mampu menggeser "swing voters" atau pemilih yang tidak punya pendapat," jelas Sunarto.

Ditanya soal pilkada yang baru akan digelar dua bulan lagi, Sunarto mengakui ada kemungkinan terjadi pergeseran dukungan, tergantung strategi masing-masing. Namun berdasarkan pengalaman, jika suhu politik sangat dinamis maka pergeseran naik atau turun persentase pasangan calon dalam satu bulan hanya sekitar 10 persen.

Disinggung kemungkinan terjadinya politik uang, Sunarto membenarkan hal itu bisa mempengarui perolehan dukungan. Namun evaluasi pihaknya dari hasil survei, masyarakat tetap akan memberikan dukungan sesuai dengan pendapat pribadi mereka sehingga politik uang diyakini tidak mengubah hasil dalam jumlah signifikan.