Barito Utara Diversifikasi Anyaman Rotan Berkelanjutan

id anyaman rotan, anyaman rotan dari barito utara, batara expo

Barito Utara Diversifikasi Anyaman Rotan Berkelanjutan

Kepala Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Pengelolaan Pasara Barito Utara Hajranor menyerahkan hadiah kepada peserta terbaik pada pelatihan diversifikasi produk anyaman rotan tingkat Kabupaten Barito Utara tahun 2015 di Muara Teweh. (istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memprogramkan diversifikasi produk anyaman rotan secara berkelanjutan bagi perajin di sejumlah desa pedalaman.

"Diversifikasi produk anyaman rotan ini bukan berarti selesai sampai di sini, namun masih berlanjut sampai produk tersebut benar-benar menjadi produk yang menarik bagi konsumen," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Barito Utara (Barut) Hajran Noor di Muara Teweh, Sabtu.

Untuk itulah pihaknya bekerjasama dengan World Wide Foundation (WWF) Indonesia melakukan pelatihan diversifikasi melibatkan pengrajin anyaman rotan dari lima desa di Kecamatan Gunung Purei yakni Desa Berong, Baok, Payang, Lampeong I dan Muara Mea dalam rangka pengembangan industri kerajinan dan industri rumah tangga.

Menurut Hajran Noor, kegiatan diversifikasi ini dilakukan secara berkelanjutan, karena dari anyaman rotan ini akan dipadukan dengan berbagai bahan lainnya.

"Sehingga perajin masih memerlukan pelatihan seperti menjahit supaya produk-produk anyaman rotan ini benar-benar menjadi produk unggulan di daerah ini," katanya.

Hajran Noor mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemesanan untuk minta dibuat produk jenis pigura yang rencananya akan ditempatkan di rumah jabatan serta kantor Bupati Barito Utara.

Bila itu sukses, maka minta kepada Bupati Barito Utara, Nadalksyah agar membuat edaran semua kantor SKPD supaya dapat memanfaatkan produk lokal seperti produk pigura dari anyaman rotan.

"Sehingga para pengrajin nantinya akan merasa terbantu dan memiliki usaha mandiri demi mencapai kesejahteraan yang lebih produktif," jelasnya.

Selain itu, produk dari hasil pelatihan diversifikasi ini juga dibawa dan akan dipamerkan pada kegiatan Batara Expo nantinya.

Oleh sebab itu, pihaknya telah menyodorkan ada satu motif kepada peserta agar mereka bisa membuat sebuah motif tersebut dalam bentuk produk apa saja. Namun ada juga produk dari anyaman rotan untuk jenis taplak meja.

"Harapan kita produk-produk anyaman rotan ini menjadi salah satu produk unggulan yang memiliki ciri khas tersendiri nantinya, namun dari pekerjaan pengrajin ini masih perlu pembimbingan supaya produk ini benar-benar menjadi produk yang lebih menarik di pasaran dan dapat menjadi sumber mata pencaharian warga atau pengrajin," katanya.

Dalam pelatihan diversifikasi produks anyaman rotan itu setelah dilakukan penilaian berdasarkan ketelitian dan kecermatan dalam mengolah produk tersebut oleh tim penilai di antaranya terbaik I jatuh pada Nelly dari Desa Berong, kemudian terbaik II diraih Rukiah dari Desa Lampeong I dan terbaik ke III Normawati dari Desa Payang.