Palangka Raya Kucurkan Rp1,5 Miliar Tanggulangi Asap

id wali kota palangka raya, kebakaran lahan, kabut asap

Palangka Raya Kucurkan Rp1,5 Miliar Tanggulangi Asap

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek (tengah) saat berkunjung dan foto bersama jajaran Puskesmas Pahandut dan Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah HM Riban Satia (kanan), Kamis (15/10). (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pemerintah Kota Palangka Raya telah mengucurkan dana sebanyak Rp1,5 miliar selama status darurat penanggulangan kebakaran dan darurat penanggulangan kabut asap.

Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia pada Selasa (20/10) mengatakan anggaran tersebut dikeluarkan dalam dua tahapan berbeda.

"Pertama kita keluarkan sebanyak Rp900 juta yakni pada status tanggap darurat kebakaran yang berlangsung awal hingga akhir September lalu," kata Riban.

Kemudian lanjut dia, pencairan dana tahap dua dilakukan bersamaan dengan perubahan status anggap darurat kebakaran hutan, lahan dan pekarangan menjadi status tanggap darurat penanganan bencana asap.

"Yang mana status darurat penanganan bencana asap diberlakukan 22 September hingga awal Oktober dengan kucuran dana sebanyak Rp 600 juta. Jadi totalnya kita telah mengeluarkan Rp1,5 miliar dari total dana tak terduga sebesar Rp4 miliar," terang wali kota yang menjabat periode ke dua itu.

Sebelumnya, pemerintah "Kota Cantik" Palangka Raya juga memaparkan penggunaan dana tanggap darurat tersebut.

Penggunaan anggaran yang telah dikeluarkan pemerintah kota itu diantaranya untuk distribusi tim posko simpul sebesar Rp247 juta lebih, kemudian untuk Polres Palangka Raya sekitar Rp349 juta, Kodim 1016 Palangka Raya Rp174 juta dan BPK Swakarsa Rp179 juta.

Selanjutnya untuk Damkar sebesar Rp126 juta, Dinas Kesehatan kota Rp96 juta, Operasional Satuan Polisi Pamong Praja Rp84 juta dan tim relawan Rp 133 juta.

Sementara itu, Wali Kota ke 11 Palangka Raya itu menilai anggaran untuk penanganan kebakaran dari pemerintah pusat pusat tidak maksimal pasalnya pihaknya dari seluruh anggaran yang dikeluarkan pemerintah pusat hanya menerima Rp150 juta.

"Kita sampai saat ini kita belum menerima anggaran yang memadai untuk pemadaman. Jika tidak salah ada Rp9 miliar anggaran dari pusat tetapi itu masih harus dibagi dengan daerah lain. Menurut laporan kepala BPBD kota, kita hanya dapat dana Rp150 juta," katanya.

Ia pun berharap pemerintah pusat segera memberikan bantuan anggaran yang nantinya dimanfaatkan untuk menanggulangi bencana kabut asap yang melanda wilayah setempat sejak beberapa bulan lalu.

"Jika dulu jika diiming-imingi bahkan diancam jika tidak dibentuk BPBD tidak akan dapat bantuan dari pusat. Tetapi kenyataannya setelah BPBD kita bentuk, anggaran yang diberikan juga terbatas. Ke depannya semoga ini juga menjadi perhatian tersendiri," katanya.