Masyarakat Kalteng Kumpulkan Koin Sindir Pemerintah Pusat

id koin kalteng untuk kabut asap, koin sindir masyarakat pusat

Masyarakat Kalteng Kumpulkan Koin Sindir Pemerintah Pusat

Warga Kalteng Aksi Kumpulkan Koin Kabut Asap Perwakilan masyarakat Kalimantan Tengah yang melakukan aksi solidaritas pengumpulan koin sebagai bentuk sindiran kepada Pemerintah Pusat menyerahkan koin ke Pj Gubernur Hadi Prabowo, Rabu, untuk diteruskan

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Ribuan warga masyarakat Kalimantan Tengah mengumpulkan koin di Palangka Raya, menyindir pemerintah pusat yang mereka anggap tidak peduli kabut asap meskipun semakin pekat dan mengganggu kehidupan.

Aksi tersebut diselenggarakan Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng bersama mahasiswa, pelajar dan warga masyarakat luas di Bundaran Besar Palangka Raya, ibu kota Kalteng, Rabu.

Mereke menganggap, pemerintah pusat memandang sebelah mata masalah kabut asap di Kalteng.

"Semua bantuan penanganan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan hanya ke Sumatera, sedangkan Kalteng tidak dipedulikan," kata Ketua DAD Kalteng Sabran Achmad.

Ribuan warga masyarakat provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini mengumpulkan koin dan menyampaikannya kepada Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo untuk segera diteruskan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Kementerian Kesehatan.

Direktur Borneo Institut Yanedi Jagau turut ikut aksi tersebut mengatakan, koin yang terkumpul diharapkan bisa membantu Kementerian Kesehatan dan Kementerian LKH membantu menanggulangi kabut asap di Kalteng.

"Harapannya koin ini bisa digunakan Menkes dan Menteri LHK untuk memberikan bantuan ke Kalteng. sekarang ini Kalteng kekurangan tabung oksigen dan alat pemadaman lahan maupun hutan yang terbakar," katanya.

Menurut Jagau, warga masyarakat Kalteng yang datang ribuan jumlahnya, karena sudah frustrasi terhadap kondisi sekarang, namun tetap banyak berharapr bencana kabut asap segera teratasi oleh pemerintah.

Dia mengatakan masyarakat ikut aksi penggalangan mengumpulkan koin ini sangat berharap dan ingin menggugah Pemerintah agar lebih serius lagi menangani kebakaran hutan maupun lahan di Kalteng.

"Masyarakat Kalteng sudah tidak mau diam lagi menerima keadaan. Semua sudah frustrasi dan tak sanggup lagi mengalami kabut asap yang terus menerus pekat. Semoga ini bisa menyindir pemerintah pusat," demikian Jagau.