Muara Teweh (Antara Kalteng) - Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah membentuk kader konservasi alam Cagar Alam Pararawen di Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah.
"Pengkaderan ini diikuti remaja atau anak sekolah yang nantinya dijadikan ujung tombak sebagai petugas pelestarian hutan dan perlindungan alam di desa ini," kata Sekretaris Manggala Agni pada Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Muara Teweh, Aswaludin di Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah, Minggu.
Kegiatan tersebut diikuti 20 pelajar dan 10 karang taruna dari desa setempat dengan narasumber selain dari KSDA Muara Teweh juga Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kwarcab Pramuka dihadiri Wakil Ketuanya Syahmiludin dan Mapala STIE setempat.
"Diharapkan kegiatan ini bisa menjadikan para pelajar bisa lebih mencintai alam sekitarnya terutama kawasan konservasi khususnya kawasan Cagar Alam Pararawen," katanya didampingi panitia pendamping dari SMP PGRI Pendreh Kecamatan Teweh Tengah, Hariadi.
Selain melakukan pengkaderan terhadap pemuda di Desa Pendreh, kegiatan selama dua hari 19-20 Desember 2015 itu juga dilakukan kunjungan ke hutan Cagar Alam Pararawen sekaligus pengenalan panjat tebing di bebatuan kawasan hutan lindung tersebut.
"Jadi para remaja yang dikaderkan itu juga kami ajak melihat langsung kawasan CA Pararawen yang terdapat air terjun dan bebatuan menjadi tempat lokasi panjat tebing oleh Mapala Muller," ujarnya.
Kawasan CA Pararawen seluas 5.855 hektare terbagi dua yakni Pararawen I seluas 2.015 hektare dan Pararawen II mencapai 3.840 hektare terletak di kawasan Dusun Pararawen Desa Pendreh dan Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah.
Kawasan ini merupakan perwakilan hutan hujan tropika pegunungan yang didominasi oleh Dipterocarpaceae dan sebagai habitat fauna penting.
Selain bekantan satwa yang dilindungi lainnya di CA tersebut diantaranya kancil (Tragulus javanicus), beruang madu (Helarctus malayanus), dan owa-owa (Hylobates muelleri). Satwa dilindungi lainnya, kijang (Muntiacus muntjak), bangkui (Presbytis rubicunda), ayam hutan (Galus galus), serta burung rangkong (Buceros sp).
CA Pararawen I dan II dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai sumber air bersih dan telah pula dimanfaatkan untuk kepentingan wisata alam karena panorama alamnya yang indah. Nama flora terdapat di wilayah ini antara lain meranti (Shorea sp), geronggang (Cratoxylon arborescens), tembesu (Fagreacsororea sp), palawan (Tristania obovata), laban (Vitex pubescens), ulin (Eusideroxylon zwageri), serta madang batu (Litsea sp).
Berita Terkait
Safari Ramadhan PT Globalindo Alam Perkasa bagikan 550 paket sembako untuk masyarakat
Rabu, 20 Maret 2024 17:19 Wib
Legislator Gunung Mas ajak masyarakat jaga objek wisata alam
Senin, 18 Maret 2024 17:37 Wib
Kementerian Pertanian alokasikan 81 ribu hektare optimalisasi lahan rawa di Kalteng
Sabtu, 16 Maret 2024 18:57 Wib
UMPR optimalkan hutan pendidikan jadi laboratorium alam
Selasa, 13 Februari 2024 16:42 Wib
Alam Ganjar duet bareng NDX AKA bawakan lagu 'Nemen'
Kamis, 8 Februari 2024 20:11 Wib
Prada hadirkan koleksi pakaian pria bertema kantor dan alam
Selasa, 16 Januari 2024 9:04 Wib
BKSDA Kalteng kembali terima laporan kemunculan orang utan di Seranau
Kamis, 11 Januari 2024 17:16 Wib
PT Globalindo Alam Perkasa gelontorkan Rp375 juta bantu bangun perumahan guru dan bidan
Sabtu, 30 Desember 2023 19:36 Wib