Kegiatan yang berlansung di Kuala Pembuang, Senin, diikuti 300 tenaga pengajar perwakilan dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Seruyan.
Assisten III Sekretariat Daerah (Sekda) Seruyan Markus saat membuka kegiatan workshop mengatakan, saat ini kualitas pendidikan di "Bumi Gawi Hatantiring" masih sangat jauh tertinggal dari daerah lain yang ada di Kalteng, dan salah satu penyebabnya adalah kualitas guru yang masih belum memadai.
"Faktor kualitas guru ini yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Seruyan, dan workshop yang digelar ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi guru untuk terus meningkatkan kualitas diri," katanya.
Ia mengatakan, rendahnya kualitas terlihat dari banyak guru saat ini yang hanya terpaku pada kegiatan rutinitas mengajar dengan pola-pola yang sama dan terus berulang selama puluhan tahun, tanpa ada keinginan untuk menambah wawasan dan kreativitas yang dimiliki.
"Dinamika kehidupan berkembang dengan cepat, karenanya guru dituntut untuk mengembangkan wawasannya agar mampu memberikan pendidikan baik dalam rangka mencetak sumber daya manusia berkualitas yang dapat membawa kemajuan bagi daerah dan bangsa ini," katanya.
Sementara, Perwakilan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia, Saud el Hujja mengatakan, satu dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi pemerintah, termasuk pemerintah daerah adalah pemerataan dan kualitas pendidikan.
"APKASI sebagai organisasi non pemerintah menyadari bahwa masalah pendidikan adalah tanggungjawab bersama, karena itu APKASI mendorong percepatan pendidikan untuk menciptakan SDM yang dapat membawa kemajuan bagi bangsa ini," katanya.
