BPBD Palangka Raya Mulai Sosialisasi Cegah Karhutla

id BPBD Palangka Raya, Pemkot Palangka Raya, Palangkaraya, Sosialisasi Cegah Karhutla, kebakaran hutan dan lahan, Kepala BPBD Anwar Sanusi U Gayo

BPBD Palangka Raya Mulai Sosialisasi Cegah Karhutla

Ilustrasi, Penyegelan Lahan Yang Dibakar Lokasi lahan gambut yang dibakar di di kawasan Nyaru Menteng, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (28/10). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menyosialisasi upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan sehingga musibah kabut asap tak kembali terulang di masa mendatang.

"Langkah awal pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Kami, melalui tim khusus yang menggunakan mobil patroli mengimbau agar warga tak membakar lahan baik pekarangan atau pun kebun," kata Kepala BPBD Anwar Sanusi U Gayo di Palangka Raya, Jumat.

Menurut dia, mobil patroli yang setiap hari berkeliling dengan rute berbeda itu dilengkapi dengan pengeras suara sebagai alat sosialisasi kepada warga.

"Upaya pencegahan harus kita maksimalkan sehingga saat kemarau nanti kebakaran yang terjadi dapat ditekan. Jika pun api tetap melalap lahan, kita siap lakukan pemadaman," katanya.

Anwar mengakui bahwa petugas dalam menangani musibah kebakaran menghadapi beberapa kendala, antara lain terbatasnya armada dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.

"Kendala kita klasik, yakni terbatasnya armada dan dukungan dana. Warga tidak perlu khawatir karena kita akan tetap berusaha semaksimal mungkin agar musibah kabut asap yang menimpa kita pada akhir 2015 lalu tak terulang lagi," katanya.

Di sisi lain Anwar juga meminta warga tetap waspada terhadap ancaman naiknya debit air sungai yang sewaktu-waktu dapat merendam pemukiman warga.

"Ada dua hal yang harus selalu diwaspadai warga, yakni banjir dan kebakaran. Saat ini juga penting anak-anak tak dibiarkan mandi di sungai karena debit air masih cukup tinggi," katanya.

Dia mengatakan, ada beberapa titik yang rawan terjadi luapan air sungai di Palangka Raya, yakni di kawasan Mendawai, daerah Petuk Katimpun, Kereng Bangkirai, dan Sei Gohong.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, BPBD mengaku telah membentuk "tim tangguh", beranggotakan 103 personel yang siaga 24 jam.

"Dari jumlah tersebut, 39 orang petugas di Pemadam Kebakaran (Damkar) dan sisanya di BPBD Palangka Raya," katanya.