Kawasan Haul Guru Sekumpul Macet Sejak Sabtu

id guru sekumpul, haul guru sekumpul, banjarmasin

Kawasan Haul Guru Sekumpul Macet Sejak Sabtu

Ilustrasi - Pengunjung yang memadati kawasan Masjid dekat Makam Guru Sekumpul. (Foto MK)

Banjarmasin (Antara Kalteng) - Kawasan acara haul ke-11 KH Zaini Abdul Ghani atau Guru Sakumpul Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan lalu lintas sudah mulai macet sejak Sabtu (9/4) sore, sehari sebelum pelaksanaan haul tersebut.

Haul Guru Sakumpul menggunakan penanggalan hijriah atau qomariah, yaitu setiap minggu pertama bulan Rajab, dan kali ini 3 Rajab 1437 H bertepatan 10 April 2014 atau Minggu malam.

Kontributor Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) yang melakukan perjalanan ke "kota intan" Martapura (40 kilometer utara Banjarmasin) melaporkan, macetnya arus lalu lintas di kawasan Sakumpul itu, karena warga berbondong-bondong untuk shalat Ashar berjamaah memadati jalanan.
         
Selain itu, warga masyarakat dari luar Kabupaten Banjar mulai ramai berdatangan mencari tempat menginap di kawasan Sakumpul agar tidak terlalu jauh dengan kegiatan haulan Guru Ijai (sebutan lain KH Zaini Abdul Ghani).
         
Kedatangan mereka yang menghadiri acara haulan Guru Ijai atau Guru Sakmpul itu menggunakan sepeda motor dan ada pula pakai kendaraan bermotor roda empat, baik milik pribadi maupun mencarter atau naik mobil taksi angkutan penumpang umum.
         
Sementara jalan-jalan di kawasan Sakumpul yang merupakan tempat almarhum menggelar pengajian dan dimakamkan itu tergolong sempit, kecuali Jalan Raya Sakumpul agak lebar, itupun pada ruas tertentu ada pedagang kaki lima (PKL) yang sedikit menyita badan jalan.
         
Oleh karenanya warga masyarakat setempat bergotong-royong atau secara sukarela mengatur lalu lintas dan parkir kendaraan bermotor, baik terhadap mereka yang menginap menghadiri acara haulan Guru Ijai maupun pelintas umum.
         
Begitu pula, guna menghindari kemacetan total pada hari "H" Minggu, 10 April 2016 pemerintah kabupaten (Pemkab) Banjar bersama Kepolisian Resor (Polres) dan warga masyarakat setempat sudah membuat petunjuk arah ke Sakumpul.
         
Hal yang menarik, banyak penduduk setempat membuka rumah mereka sebagai pertanda siap menampung penginap yang mau mengikuti acara haulan almarhum tuan guru kharismatik di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel tersebut pada malam Senin atau Minggu (10/4) malam.
         
"Karena kebiasaan disini saat kegiatan haul Guru Ijai, bila rumah penduduk setempat terbuka berarti siap menerima tamu menginap yang mau mengikuti haulan," ujar Hami Hidayat, warga Sakumpul.
         
Sebagai contoh di tempat tinggal Hami itu sendiri, selain orangtua/keluarganya juga puluhan orang asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) turut menginap untuk menghadiri acara haulan Guru Sakumpul tersebut.
         
Selain itu, petugas dapur umum yang terbagi beberapa sektor sibuk dengan kegiatan masing-masing menyiapkan konsumsi/makanan para tamu yang mau mengikuti acara haul Guru Sakumpul pada Minggu malam.
         
Sementara pantia pelaksana haul Guru Sakumpul (Sakumpul nama tempat tinggal almarhun atau kegiatan pengajian sewaktu masih hidup) menyiapkan ratusan kilogram beras dan tidak kurang 16 kuintal daging sapi untuk konsumsi bagi mereka yang hadir pada acara tersebut.