Puluhan Rumah Di Muara Teweh Kembali Terendam Banjir

id Banjir barut, muara teweh banjir, barito utara, kalteng, luapan Sungai Bengaris

Puluhan Rumah Di Muara Teweh Kembali Terendam Banjir

Warga menggunakan perahu untuk mengantar anaknya bersekolah melintasi banjir di Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Jumat (15/4). ANTARA FOTO/Kasriadi

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Puluhan rumah di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah terendam banjir akibat hujan lebat dan luapan Sungai Bengaris.

"Banjir merendam rumah warga sejak sekitar pukul 01.00 WIB dan diperkirakan siang nanti surut," kata seorang warga Jalan Ronggolawe, Muara Teweh, Hariadi, Jumat pagi.

Hujan lebat disertai petir yang melanda wilayah kabupaten pedalaman Sungai Barito itu terjadi Kamis (14/4) malam sekitar pukul 19.00 WIB hingga Jumat (15/4) pagi. Akibatnya Sungai Bengaris yang merupakan anak Sungai Barito meluap dan melanda sejumlah pemukiman penduduk di dataran rendah.

Kawasan pemukiman yang terendam banjir itu di antaranya Jalan Ronggolawe dan kompleks Perumahan Mekar Indah Jalan Penggunungan Muller Muara Teweh serta Jalan Belakang Beppeda yang merupakan kawasan paling parah terendam banjir mencapai 1 meter.

"Tiga kawasan pemukiman ini berada di sekitar Sungai Bengaris, sehingga kalau hujan lebat dalam cukup lama pasti terendam," kata Hariadi yang rumahnya terendam banjir sekitar 70 centimeter.

Sementara itu, warga di Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh, Agus mengatakan banjir kali ini sangat cepat datangnya, biasanya perlahan naiknya, bahkan ada sepeda motor warga sempat terendam banjir, karena lambat di evakuasi.

"Banjir ini mulai surut namun kawasan tempat tinggal kami masih terendam banjir sekitar 0,5 meter," katanya.

Menurut dia, banjir ini memang tidak lama biasanya hanya sekitar 5-6 jam, namun membuat aktivitas warga terganggu, karena rumah sebagian besar terendam air.

Banjir ini akan parah dan lebih lama kalau Sungai Barito naik, namun saat hujan turun, sungai yang wilayah hulunya di Kalteng dan bermuara di laut Jawa wilayah Kalimantan Selatan itu debit airnya tidak naik.

"Seandainya debit Sungai Barito naik, maka banjir dipastikan lama karena arus Sungai Bengaris tertahan," jelasnya.

Banjir yang melanda kawasan pemukiman itu masih belum diketahui apakah ada korban jiwa maupun harta benda.

Sementara itu, Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan hujan lebat yang mengakibatkan sejumlah rumah penduduk terendam banjir ini mencapai 105,5 milimeter.

"Hujan yang tercatat di BMKG tersebut terjadi hampir sepuluh jam dengan intensitas lebat," katanya.